Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jogging

Sesungguhnya aku tiada, hingga Tuhan membenamkan cinta di relung rusuk

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bocah Lelaki dengan Sebotol Air Sabun

22 September 2020   15:32 Diperbarui: 24 September 2020   21:51 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ttps://cdn1-production-images-kly.akamaized.net

Bocah lelaki itu tersenyum menatap awan yang singgah di kotanya. Sebotol air sabun mulai ia genggam menyambut hujan. Sudah waktunya menyemprot kaca mobil yang kotor. Agar penumpang di dalamnya bisa melihat jelas dirinya.

Sepasang lelah dan kantuk berpagutan di kedua matanya. Mencari keteduhan atas kepedihan yang terpanggang kemarau. Sementara bocah lainnya asyik berburu iba di rimba jalanan. 

Senja ini bocah lelaki itu menggenggam sebotol air sabun dengan busa seperti awan kelabu. Warna cemar yang melambangkan terbuang dan keruh. Ia tak bosan menyemprotkan air sabun ke kaca mobil. Ia bersihkan kenangan pahit yang menempel. Namun buru-buru pemilik mobil melambaikan tangan tak ingin kacanya disemprot air sabun. Maka, recehan pun kembali tak berkutik tenggelam di gelapnya saku.

Ah, hujan. Mengapa derasmu tak seperti tangis bocah lelaki itu. Supaya langit menyemprotkan pula air sabun di tubuhnya yang kurus itu.

Bocah lelaki itu membiarkan hujan deras menitik dari kedua sudut matanya. Dipersilahkannya kesedihan bertamu kembali di ruang gelap dimana air sabun tak mampu membersihkan duka laranya.


SINGOSARI, 22 September 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun