Apa yang kau tunggu di bulan September?
Jawabmu: "Sebuah nama dalam rintik peristiwa"
"Oh ya?" gumamku.
Mendadak kenanganku bertunas. Bentala yang basah mulai menguar bau segar. Membasah embun halaman rinduku.
"Apakah rintik itu masih lalu lalang dalam mimpimu?"
Kau bergeming tegun. Matamu membuka gerbang. Masuklah kesepian yang mengular.
Ruangan ini tak perlu percakapan lagi. Seperti harimu yang sendiri, dan aku segera pergi.
Kini, aku yang melanun tanya. Siapa nama dalam peristiwa itu. Kutunggu dengan senggang bibirmu mengucap.
Kita nurani yang tertahan. Pertemuan ini hanya sekejap, dan kau selalu menyingkirkan perpisahan pada lorong rindu yang masih basah
Gerimis berhenti saat kepalaku tumbuh misteri. Waktu telah melipat jasadmu, entah di rimba mana. Sadarku disamun tunggu. Membiarkanku dikutuk sepi. Jika begini, apakah nama itu aku?
SINGOSARI, 4 September 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H