Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ilalang yang Malang

18 Agustus 2020   01:01 Diperbarui: 18 Agustus 2020   01:33 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://s3.amazonaws.com/

Ibu,
Jika boleh kupinjam sebentar saja surgamu.
Ketika rahim malam melahirkan sunyi.
Adakah di surgamu ilalang?

Ataukah aku memang jalang?
Lama merajut cinta.
Nasib mempersunting kemarau senja.

Ibu,
Agak lama kupinjam surgamu.
Kuletakkan dalam kamar ini.
Biar mendengar kisah berkabut.

Memilah malam menguak rindu.
Menunggu pagi dengan embunnya.
Ketika telah basah sekejap menjadi baka.

Ibu,
Aku tetap ilalang.
Menerka kapan ia datang.
Entah kapan kukembalikan surgamu,
atau aku memang lelaki malang.

MALANG, 18 Agustus 2020

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun