Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Peziarah Sunyi

5 Juli 2020   18:06 Diperbarui: 5 Juli 2020   18:04 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://mayhemandmuse.com

Ingin kusampaikan padamu. Seklumit hatiku yang mulai kemarau. Bahwa cinta itu sebenarnya mema'afkan dari hal-hal yang tak terma'afkan.

Aku tahu, kau ingin pergi dariku. Tapi, percayalah sedalam penderitaan akan kau jumpai bukit kecil kebahagiaan. Kembalilah!, tak usah risau. Jika nanti disana kau terluka, telah kusiapkan ruang bagi gelisahmu.

Saat ini aku seperti burung yang terbang membawa pikiranku sendiri. Waktu begitu lambat merekam semuanya. Lalu kutanya pada musim, "Berapa panjang waktu yang kubutuhkan untuk kehilangan?"

Aku mencintaimu dengan segenap luka yang mengering dengan do'a-do'a. Aku peziarah sunyi yang tak pernah bosan menabur bunga diatas kubur rinduku sendiri.

SINGOSARI, 5 Juli 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun