Ingin kusampaikan padamu. Seklumit hatiku yang mulai kemarau. Bahwa cinta itu sebenarnya mema'afkan dari hal-hal yang tak terma'afkan.
Aku tahu, kau ingin pergi dariku. Tapi, percayalah sedalam penderitaan akan kau jumpai bukit kecil kebahagiaan. Kembalilah!, tak usah risau. Jika nanti disana kau terluka, telah kusiapkan ruang bagi gelisahmu.
Saat ini aku seperti burung yang terbang membawa pikiranku sendiri. Waktu begitu lambat merekam semuanya. Lalu kutanya pada musim, "Berapa panjang waktu yang kubutuhkan untuk kehilangan?"
Aku mencintaimu dengan segenap luka yang mengering dengan do'a-do'a. Aku peziarah sunyi yang tak pernah bosan menabur bunga diatas kubur rinduku sendiri.
SINGOSARI, 5 Juli 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H