Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jogging

Sesungguhnya aku tiada, hingga Tuhan membenamkan cinta di relung rusuk

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Telur

10 April 2020   18:59 Diperbarui: 10 April 2020   19:02 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://cdn.pixabay.com

Sang anak menghias telur dengan gambar masker. Ibunya bertanya, "Apa telur itu sedang sakit nak?"

"Telur ini harus aman bu, sebab nanti akan kuserahkan pada Tuhan" sahut sang anak.

Saat malam tiba, sang anak tidur di samping ibunya. Sebuah telur digenggamnya erat. Saat mata sang anak singgah dalam mimpi, ia berikan telur itu kepada Tuhan. "Terimalah ini Tuhan, angkatlah semua penyakit di dunia, bawalah kembali ke langit" kata sang anak.

Seketika telur itu lepas dari genggaman. Melihat anaknya telah tertidur pulas, Ibunya menyimpan telur itu di laci meja belajar.


SINGOSARI, 10 April 2020

Selamat Hari Paskah bagi yang merayakannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun