Mari singgah sejenak ke rumahku
beratap mega berdinding sang bayu.
Injaklah lantai teras kami yang bercorak rumput
sedangkan pagarnya dari meranti.
Mari kubukakan pintu rumahku
mau yang selatan atau yang utara.
Hati kami selalu terbuka.
Nanti kita bisa leluasa
memandang keluar dari jendela timur
atau jendela barat dimana peradaban
bisa menjadi pengetahuan.
Jika sudah, silahkan ke ruang tengah,
disana anak-anak menyambut bahagia,
Saling membantu dan bertutur santun.
Aku hanya berpesan,
jangan sakiti anak-anak
sebab jika marah akan memuntahkan
lava pijar beserta banjir bandang
yang tak bisa kau hadang.
Rumahku, adalah anugrah Tuhan
selama hidupku, begitu juga kau.
SINGOSARI, 29 Januari 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI