Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jogging

Sesungguhnya aku tiada, hingga Tuhan membenamkan cinta di relung rusuk

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Musim Rindu Durian

20 Januari 2020   07:59 Diperbarui: 20 Januari 2020   08:07 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
media.mutualart.com

Kata orang ini musim durian ketiga kalinya. Tapi, mengapa kau tak datang juga? Apakah kau simpan tanya juga?

Jika demikian, musim hanya perhitungan belaka, dari musim kesatu ke musim berikutnya. Dari penjual yang menunggu sepi sampai pembeli yang suka menawar.

Kukira senikmat durian apapun menurutku pahit. Lebih baik kusimpan lagi rinduku. Semakin lama kusimpan, semakin matang. Manis dan nikmat. Tak ada yang menawar.

SINGOSARI, 20 Januari 2020

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun