Sebuah pusaran menjeratku ke arah bumi. Lamat-lamat suara orang tak terdengar lagi: "Tong..tong..tong, wahai penjaga sungai kembalikan yang kalap, dia anakku!"
Nampak matahari bergoyang, langit berjoget, dan rindang pepohonan sempoyongan. Ikan-ikan bersliweran, gelembung udara meliuk-liuk, dan aku melayang di dalam air.
Ternyata, aku bukan anak sungai yang nakal dan membanjiri kota, aku tak lebih dari anak yang tak bisa berenang bebas. Tapi, keduanya masuk berita di media dengan judul utama: Pagi ini anak sungai meluap, menenggelamkan anak orang.
SINGOSARI, 12 Januari 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H