Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Dikepung Banjir Kata-kata

5 Januari 2020   21:15 Diperbarui: 6 Januari 2020   09:25 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://craftmadesite.files.wordpress.com

Pejabat-pejabat beradu kata. Mengalir deras dari bendungan-bendungan yang dibuka pintuya. Tak peduli kata-kata ngawur yang penting mampu menghanyutkan tutur. Membiarkan lantur mengalir kemana saja. Hingga tenggelam berita-berita. Kita dikepung kata-kata. Gerimislah mata kita dengan prihatin. 

Maka kita mengungsi saja, di halte bus yang teduh. Barangkali ada kata-kata yang pergi naik bus. Tapi, naas, kata-kata terucap diantara pengungsi. "Kami lapar pak, kami belum makan pak." Kata-kata mereka terucap dari suara lambung yang kering, tak seperti saku pejabat yang basah meninjau banjir.

"Horeee, ayo nyebur lagi, ayo kita menyelami kata-kata" kata anak-anak yang berloncatan di genangan kata-kata.  

Kemarin, pejabat-pejabat mengukur tinggi permukaan kata-kata. "Jika semalam nanti hujan kata-kata terus, maka bendungan bisa jebol" ujar pejabat. Baiklah ayo kita waspada. Jangan lagi berkata-kata. Biar cepat surut. Lalu kita bersihkan lumpur kata-kata di jalanan. Kita semprot dengan mobil pemadam kebakaran. Sepertinya dengan begitu kata-kata tak lagi berkobar-kobar meninggalkan kerja-kerja.

"Horeee, ayo kerja lagi, ayo kita sembur semua lumpur" kata pekerja-pekerja yang diperintah pejabat. 

Seperti biasa, banjir memang ancaman, tapi kata-kata bisa saling mengancam.

SINGOSARI, 5 Januari 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun