Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Cinta Kita

1 Agustus 2019   20:01 Diperbarui: 1 Agustus 2019   20:45 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://image1.masterfile.com

Sejak anak kita sudah besar, aku ingin menjaga api cinta. Semoga kau tak salah lihat bahwa itu bukan lilin, atau unggun yang berkecamuk. Tetapi, yang meleleh itu memang air mataku. Sedangkan abu pembakaran unggun itu ubanku. Sengaja aku berkarib dengan mentari. Supaya aku bisa memandang pipimu, karena masih membekas ciuman pertama dariku. Maka, kini keningku mulai bergaris. Sepadu dengan garis kehidupan.

Dulu kita saling menyuapi makan, seperti menyuapi anak kita. Kini kumohon, jangan banyak-banyak menyuapi aku. Rupanya aku harus banyak mereguk segelas senyum, supaya air kehidupan terbawa anak kita. Mungkin saja hari ini anak kita sedang singgah, pada muara kebahagiaan yang melabuhkan kepedihan kita. Dengan cinta, kepedihan itu disuapkan pada samudra. Maka, bergulunglah ombak-ombak tanpa kata-kata.

Kini, anak kita sudah meraih kehidupannya. Rumah ini kita yang menelanjangi. Kau habiskan saja sisa makanku. Lalu akan kurengguk sisa minummu. Semoga, dosa-dosa kita seperti rasa, larut dalam air yang kau aduk penuh kesabaran. Tuangkan saja pada pohon di depan rumah. Sebab aku tahu, tiap malam malaikat membagi embun untuk ujung dedaunan. Itulah pertanda kita benar-benar saling mencintai.

Malang, 1 Agustus 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun