Penyair juga manusia
Kumisnya tipis
Lengannya kempis
Tapi gayanya angkuh
Mendongak seperti singa mengaum
Sesekali melembut senja
Penyair berteriak lantang
Lebih keras dari pengeras suara
Membaca puisi penuh demonstrasi
Puisinya garang
Mengurung para petarung
Menginjak para pejabat galak
Menista anggaran dana
Tapi penyair tetap manusia
Ia juga ingin kawin lagi
Istri penyair tak terima
Dibukalah baju penyair
Tubuh penyair penuh kata-kata
Kertas-kertas berjatuhan dari sakunya
Mulutnya penuh bungkam
Suaranya merana
Tak garang lagi
Di depan istri
Malang, 4 Juni 2019
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!