Nak, Ayah semakin tua, bukan karena rambut ini memutih semua.
Juga bukan karena pohon besar di belakang rumah.
Coba lihatlah, dinding kamar Ayah yang mengelupas.
Nampak batu bata yang digerus waktu.
Nak, Ayah semakin mudah lelah, bukan karena nyeri dada yang sesak.
Juga bukan karena rumah kita paling kecil diantara rumah tetangga.
Coba keluarlah, lihatlah tetanggamu yang sudah berganti.
Bangunan lama menjadi baru.
Bangunan besar bergaya minimalis.
Tak ada lagi rumah kusam, kini semua telah berpagar hitam.
Nak, Ayah tak mau jauh-jauh dari kamar ini.
Biarkan kamar ini pengap oleh buku-buku.
Warisan kertas yang menguning, seperti emas diterpa senja.
Kelak, bacalah buku-buku itu.
Agar engkau tahu tentang kehidupan yang dimakan waktu.
Tentang orang tua yang menjual rumahnya kepada anak muda.
Sampai akhirnya rumahmu bukan disini lagi.
Coba lihatlah, dinding kamar Ayah yang mengelupas.
Nampak batu bata yang digerus waktu.
Bersama coretan tanganmu saat kanak-kanak dulu.
Malang, 17 Mei 2019
Selamat hari buku nasional, 17 Mei 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H