Mohon tunggu...
Omri L Toruan
Omri L Toruan Mohon Tunggu... Freelancer - Tak Bisa ke Lain Hati

@omri_toruan|berpihak kepada kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pembunuh yang Tidak Kenal Tempat

8 September 2016   22:17 Diperbarui: 8 September 2016   22:45 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : simantab.com

Apa yang ada di benak anda ketika melihat kejadian seperti gambar di atas? 

Ternyata pembunuh yang satu ini  tidak kenal tempat, kapan dan dimana saja ia bisa tiba-tiba datang dan merenggut korban. Inilah kejadian lakalantas maut  di Jalan Lintas Siantar – Pekan Baru, Kecamatan Torgamba, Labuhan Batu Selatan, Sumatera Utara, Kamis (08/09/2016) pagi sekitar pukul 04.30 WIB. Sedikitnya dua penumpang menjadi korban meninggal dunia akibat insiden tersebut. Keduanya sempat mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Pinang, namun kedua penumpang yang diketahui bernama Jamuda Simanjuntak (67)  dan Kalpino Afandi (4) akhirnya meninggal dunia.

Menurut penuturan saksi mata, kecelakaan terjadi ketika bus tersebut  melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Pekan Baru menuju Pematangsiantar. Dari arah berlawanan, datang truk pengangkut sayur dan sempat menyenggol badan bus sehingga pengemudi bus kehilangan kendali dan  banting stir sampai akhirnya bus menabrak mesjid hingga badan bus masuk kedalam mesjid.

”Ada 26.000-an mendekati 27.000 korban meninggal dunia. Memang lebih kecil dibanding tahun 2014 yang sebesar 28.000.” Demikian Eks Kakorlantas Irjen (Pol)Polri Condro Kirono  di arena pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2016 seperti dilansir laman Detik, Jumat (8/4/2016). Itu berarti setiap hari ada 74 orang korban lakalantas di seluruh Indonesia. Dan yang menjadi penyebab terbesar adalah yang melibatkan sepeda motor.

Sumber ; polmas.wordpress.com/2014/10/21/
Sumber ; polmas.wordpress.com/2014/10/21/
Apa yang salah dengan lalu-lintas kita?

Secara umum kecelakaan lalu lintas yang terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kelalaian manusia, kondisi jalan, kelaikan kendaraan dan belum optimalnya penegakan hukum lalu lintas. Sepanjang  2011-2013 berdasarkan jenis kendaraan yang mengalami kecelakaan adalah sepeda motor sebesar 52,5%, mobil pribadi 20%, truk 17,5% dan bus 10%. Sementara usia korban berkisar 15-29 tahun (46,89%) dan 30-50 tahun (21,52%) Sedangkan faktor-faktor penyebab kecelakaan lalu lintas terutama akibat tidak tertib sebanyak 27.035 kasus, akibat lengah 21.073 kasus, dan melebihi batas kecepatan 9.278 kasus. 

Jalanan menjadi pembunuh yang sangat kejam. Bahkan tidak sedikit nasib anak-anak  remaja dan pemuda kita harus berakhir di jalanan akibat lakalantas. Berbagai upaya sudah dilakukan  oleh pemerintah baik oleh kepolisian maupun Dephub, namun tidak cukup untuk bisa menurunkan angka kecelakaan dan menekan terjadinya korban jiwa hingga angka paling minimal. Memang, hal ini kembali berpulang kepada Pengguna jalan dan kendaraan tentunya , bagaimana melindungi diri sendiri dan orang lain agar tidak menjadi korban lakalantas. 

Keselamatan diri kita di jalan raya merupakan tanggung jawab kita, jangan diserahkan kepada orang lain. Namun, keselamatan orang lain baik pengguna jalan maupun kendaraan, bahkan mereka-mereka yang bisa saja tidak sedang berada di jalanan maupun kendaraan, akan tetapi bisa menjadi korban seperti dalam kejadian di gambar di atas adalah juga menjadi tanggung jawab kita. Mungkin dalam satu peristiwa nahas, orang lainlah yang  menjadi korban, namun bisa saja dalam peristiwa lain kita ada di pihak yang nahas. Dan kemungkinan itu hanya bisa diminimalkan  jika kita sayang akan nyawa kita ,dan juga nyawa orang lain tentunya. 

Mari berlalulintas dengan kesadaran bahwa setiap saat si pembunuh yang bernama lakalantas itu bisa saja datang. Ia selalu mengincar nyawa setiap orang yang lalai dan tidak waspada. Oleh sebab itu jangan pernah lalai, tetapi waspadalah!

Sumber :

Polmas

Simantab

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun