Mohon tunggu...
Omri L Toruan
Omri L Toruan Mohon Tunggu... Freelancer - Tak Bisa ke Lain Hati

@omri_toruan|berpihak kepada kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wanita Mana yang Mau Dimadu?

17 September 2016   15:44 Diperbarui: 17 September 2016   15:59 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : inilah.com

Menikah hendaknya dengan orang yang sepadan yang saling menyukai dan pantas untuk kedua pihak, mengasihi dan dikasihi. Itu merupakan hak yang harus ada pada setiap wanita, apalagi seorang remaja atau anak gadis yang masih bersekolah. Bukan karena terpaksa harus mencintai seseorang karena tekanan, baik itu nyata maupun terselubung.

Demikian juga dengan istri tua, baik istri pertama, kedua, dan yang berikutnya. Sangat bisa ia hanya berupaya tegar karena memang tak punya pilihan. Jika menolak dimadu, bisa saja akan diceraikan, dan  belum tentu sanggup hidup menjanda. Menyetujui apalagi, mana ada sih wanita yang mau dimadu? Jika anda tidak percaya, lihatlah wajah ibu, anak, atau saudari kita. Kita pasti akan tahu apa jawabnya.

Jadi, bila ada lelaki yang bangga karena bisa mendapatkan persetujuan istrinya untuk menikah lagi, bahkan istrinya konon bisa selalu tersenyum di depan para undangan saat pernikahan suaminya, maka sesungguhnya itu merupakan suatu bentuk pengingkaran terhadap harkat dan perasaan seorang wanita.

Tidak ada wanita yang mau dimadu! Jika tidak percaya, lihatlah wajah ibu, anak, atau saudari perempuan kita! Mereka tidak akan pernah berdusta sebagaimana lirik lagu Agel Pfaff berikut:

Reff:

Tapi setelah diri berkorban seutuhnya untukmu

Tega kau lakukan itu, tinggal serumah dengan yang lain

Jangankan diriku, semua pun kan marah

Wanita mana yang mau dimadu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun