Pepatah yang berbunyi "belajar tak mengenal usia"Â adalah hal yang sedang di lakukan oleh seorang pemuda yang sedang datang ke warnetku hari ini, seingat saya ini kali ke dua dia datang, pada awalnya dia datang dan bertanya , apakah saya bisa memainkan komputer itu sendiri? saya jawab saat itu ya..silahkan kalau mau bermain, jika perlu bantuan nanti akan kita bantu, jawab saya..lalu dia permisi untuk pulang dan berjanji akan datang lagi.
hari ini dia datang lagi dengan satu buku dan setumpuk kertas yang berisi tulisan tangan menggunakan pensil dan pena. dia meminta untuk mengetik sendiri. kemudian saya mempersilahknya menggunakan komputer 6. dia meminta agar saya menyalakan komputer dan membuka tempat untuk mengetikkan data yang dia bawa. kemudian saya membuka MSword dan dia mulai mengetik. saat itu dia mulai terlihat bingung dan mulai menekan salah satu tombol di keyboard sambil melihat apakah di layar yang dia ketikkan muncul dan dia tersenyum saat dia melihat tombol huruf yang dia tekan muncul di layar, saya jadi tersenyum melihat tingkah lakunya, serasa lucu dan rasa kagum juga, tidak berapa lama kemudian dia memanggil saya.
pemuda: pak..bagaimana membuat tulisan besar ?
saya: coba lihat di keyboard tepatnya sebelah kiri kamu ada tulisan capslock, tekan dan perhatikan lampu indikator di sebelah kanan kamu apakah menyala. kalau menyala maka nanti tulisanya hurup besar semua.
pemuda: sambil tersenyum dia berkata ..sudah besar semua...dia tertawa lagi ,
tidak berapa lama dia bertanya lagi.
pemuda: gimana menghapus tulisanya pak?
saya: coba perhatikan lagi di sebelah kanan kamu ada tanda panah ke kiri dengan tulisan backpsace , tekan itu maka tulisan akan terhapus..
pemuda: ya,,ya pak sudah terhapus sambil tertawa. saya jadi bingung sendiri dia sangat senang dengan apa yang dia kerjakan . bergaya seolah anak kecil yang baru dapat mainan yang di sukainya.
tidak berapa lama kemudian da bertanya lagi..
pemuda: caranya tuk membuat jarak antara tulisan bagaimana?, tapi sebelum saya jawab dia malah berkata ., apa pake yang panjang ini ya pak ? (maksudnya spacebar), saya jawab ya..silahkan tekan itu kalau mau membuat jarak antar huruf.
dia sangat senang dan dan tertawa tiba tiba dan hanya skali saja keluar suaranya setelah itu dia diam tak bersuara tp masih senyum sendiri. saya mulai nyaman dengan tingkah lakunya yang sedikit unik. berselang beberapa menit kemudian dia sudah melemparkan pertanyaan lagi.
pemuda: pak..gmn kasi keluar kertas dari sini?
saya: oh..maksudnya mencetak hasil kerjaan kamu ya?
pemuda: ya pak..
saya: ok kamu ketik dulu ntar saya akan ajari kamu ngeprint..
dia melanjutkan ketikanya lagi dan bertanya lagi ..
pemuda: pak ..gmn membuat jarak tulisan biar rapat..ini terlalu jauh..
saya bergerak memnuju mejanya dan dia melihat saya sambil tersenyum sendiri memegang topinya . kemudian saya mengajarinya membuat space line , hanya sekali saya ajari dia dia mengangguk , saya harap anggukanya adalah tanda dia mengerti apa yang barusan saya terangkat.
saat saya melihat bukunya yang sudah kumal dan setumpuk kerta yang dia bawa saya jadi kaget , sepertnya dia lagi dalam proses belajar menulis hurup.hurup yang dia tulis banyak yang tidak jelas dan apa yang dia tuliskan tidak menghasilkan kaliamat yang berarti karna susunan huruf yang dia ketik tidak beraturan sama sekali.. karena rasa penasaran saya bertanya. , kamu sekolah dimana bro? dia tidak menjawab, dan memandang saya sembari senyum dan saya menatap ke arah matanya menunggu jabanya ternayata dia tetap hanya senyum dan tertunduk saja. senyumanya berubah jadi rasa malu , melihat gelagat di wajahanya saya merasa menyesal bertanya demikian., mungkin saja dia tidak sekolah dan sedang belajar sendiri menuliskan apa yang ada dalam fikiranya, itu yang terlintas dalam benak saya. kemudian saya mempersilahkan dia melanjutkan pengetikanya. sekali kali terdengar tawanya yang membuat saya kaget, dia tertawa seperti angin lalu, kuat dan hanya sekali saja . kadang saya jadi ikutan tertawa sendiri saaat dia menertawai komputer yang sedang dia gunakan. setelah 2 jam dia selesai mengetik dan dia memanggil saya ,
pemuda: pak, sudah selesai biayanya 14 ribu kan . . saya bermain hanya 2 jam...
saya: ya .sudah 14 ribu dan masih ada sisa waktu 10 menit lagi..
pemuda: kalau begitu saya lanjut saja pak mengetiknya..
saya: silahkan...
takterasa waktu sudah lewat dari sepuluh menit dan billing bertambah dari 14 ribu menjadi 15750. tetapi dia tdak menyadarinya. setelah merasa waktu sudah habis pemuda tersebut bertanya lagi:
pemuda: pak bisa keluarkan kertas ketikan saya?
saya: oh.bisa.kamu mau ngeprint..boleh mari saya print..saat saya lihat ada 16 halaman yang sudah dia ketik tetapi setiap halaman tidak lebih dari 50 karakter atau hurup. dan tidak satupun hurup yang dia ketik berakhir menjadi sebuah kalimat.
kemudian saya bertanya lagi memastikan apakah semua ini di print, dia menjawab ya semua di keluarkan kertasnya pak..
kemudian saya mencetak 16 halam hasil ketikanya. sementara dia keluar untuk membeli dua batang rokok. sesaat kemudian dia datang dan melihat kertas yang sudah saya print, dia sangat senang dan tertawa melihat kertas tersebut..dia bertanya lagi ,,pak bisa di klip? ,,saya jawab .,bisa ..kemudian dia berubah fikiran lagi dan tidak jadi meng klip kertas tersebut. sepertinya dia sangat senang dengan kertas tersebut hingga tidak boleh di klip. saya makin heran lihat tingkahnya, saat akan membayar dia mengeluarkan uang 14 ribu.
pemuda: ini pak, saya main 2 jam ..
saya: dua jam lebih ..jadi totalnya 15750, tapi kamu bayar saja 15 ribu di tambah 15 ribu untuk printya , jadi total 30 ribu rupiah..dia kaget.dia hampir teriak sambil berkata ..waduh..uang saya tidak cukup pak(dalam logat daeng).
kemudian saya bertanya:
saya: uang kamu ada berapa, dia mengeluarkan uang seribuan yang sudah lusu dari kantong celananya dan dia cari lagi dari tas yang dia sandang dari tadi, akhirnya terkumpul juga uang 17 ribu rupiah, dia berkata lagi ,,hanya ini uangku pak..kemudian saya tanya lagi
saya: rumah kamu dimana?
pemuda: di pantai pak..lampu satu..
saya: hm..berapa ongkos kamu naik taxi kesana ( taksi= angkot) ..
pemuda: tidak tau pak saya tdak pernah naik taksi .
saya: terus kamu naik apa..sepeda atau motor..?
pemuda: diam saja dan senyum seolah ,kekurangan uang yang dia fikirkan dan seolah hal itu menjadi beban yang sangat berat. senyum yang selalu keluar dari mulutnya tadi mulai hilang dan perasaan bersalah atau takut yang menghuni wajahnya..
saya: okelah ..kamu naik taksi saja pulang . ini saya kasih 2 ribu, ntar klo tukang taksinya bilan kurang . katakan . maaf pak ,,uang saya hanya itu..
pemuda: dia hanya manggut manggut saja sambil tertunduk..pak ..saya bayar besok besok bisa pak...
saya: bisa..tapi kamu harus tepati janji kamu ya..jangan tidak datang lagi .
pemuda: ya pak..saya pasti bayar..
saya: oke..hati hati di jalan..
pemuda: makasi ya pak..
tetapi senyumnya masih belum kembali sperti sediakala saat dia datang..
mungkn usianya sudah menginjak 19-20 tahun..tetapi tdak malu untuk bertanya dan belajar...
satu hal yang membuat saya bingung. dia tidak mengecap pendidikan formal tetapi tutur sapanya sangat sopan..semoga dia mendapatkan apa yang dia harapkan dar ketikanya.,dan semoga di akembali tuk belajar,,semangat sobat..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H