Mohon tunggu...
Omri Samosir
Omri Samosir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia biasa biasa saja dan tidak akan mengganggu hidup anda

Menulis itu lebih dari sekedar menyenangkan, karena juga mendorong keinginan membaca. Cara yang paling konvensional adalah menulis yang benar benar kita ketahui, tetapi menulis untuk sesuatu yang tidak seluruhnya kita ketahui juga bisa menjadi asyik, karena segera mengetahui dari pembaca kita, betapa bodoh dan dangkalnya kita dan ahirnya mendorong untuk lebih tahu. Saya menyenangi perjalanan jauh, olah raga, fotografi, nanam sayur dan mendorong kiat hidup sehat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Susus Formula Bayi Mengandung MSG

24 April 2010   09:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:36 3217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12901363161941605530

Makanan bayi berupa bubur atau Cereal untuk balita yang mengandung Monosodium Glutamate atau MSG sudah beberapa tahun terakhir terdeteksi memasuki pasaran. Susu Bayi yang mengandung MSG juga ternyata sudah ada yang terdeteksi mengandung MSG.

Salah satu cucu saya [anak dari keponakan] berumur 5 bulan dan berbadan sedikit kurus namun sangat sehat. Karena sesuatu hal, dalam 3 minggu terakhir harus mengurangi ASI dan diberi susu formula. Waktu saya ketemu dengan cucu saya ini setelah 3 minggu mengonsumsi susu formula, terlihat bayi ini bertambah gemuk, namun kelihatan kurang normal. Pada waktu saya tanyakan diberi susu apa, Ibu nya menyebutkan satu merek susu yang rupanya cukup terkenal di Jakarta ini. Ibu bayi ini sendiri sebenarnya sudah agak curiga melihat perkembangan anaknya yang drastis berubah. Besoknya saya secara teliti memeriksa kandungan susu formula ini dan ternyata mengandung MSG dan juga ada penambahan lemak nabati. Susu Formula seperti ini akan merangsang bayi untuk lahap meminum susunya dan dengan penambahan lemak nabati tadi akan dengan cepat bertambah berat badannya. Yang menjadi masalah adalah bahwa susu ini mengandung MSG yang merupakan neurotoxic yaitu racun bagi syaraf bayi. Penambahan lemak disana juga perlu dipertanyakan karena dapat menjadi sumber masalah kesehatan bagi bayi karena bisa saja berupa lemak jenuh yang tidak sehat bagi metabolisme bayi.

Apakah Susu Formula mencantumkan isi dari formulanya? Oh ya, tentu.

Apakah disana ada dituliskan kandungan MSG nya? Oh, tidak.

Bila demikian, dari mana kita tahu bahwa susu ini mengandung MSG atau tidak.

Para pabrikan atau producer tahu bahwa konsumen tidak akan mau membeli produk mereka bila pada kaleng susu dicantumkan mengandung MSG. [Untuk bubur bayi atau cereal, ada produk yang jelas jelas menuliskan monosodium glutamate..] Karenanya mereka menuliskan MSG dalam nama yang lain, istilah yang lain, istilah yang samar samar dan tidak mencurigakan dan anda semua harus tahu nama nama berikut ini:

[nama] fermented

[nama] protein fortified

[nama] ultra pasteurized

enzyme modified

autolyzed yeast

barley malt

broth

bouillon

calcium caseinate

carrageen

corn syrup

flavoring

natural flavoring

gelatin

hydrolyzed oat flour

hydrhydrolyzed vegetable

Lecithin

Lipolized butter fat

olyzed protein

malt extract maltodextrin

natural flavors

pectin

plant protein extract

potassium glutamate

sodium caseinate

soy protein

soy sauce

stock

textured protein

whey protein

yeast extract

yeast food

yeast nutrient

Nama diatas sebenarnya sebahagian adalah nama produk yang tidak mengandung MSG, namun ada kesamaan tekstur maupun rasa. Sebahagian nama lainnya memang adalah famili dari MSG. Nama2 diatas akan selalu bertambah dan berubah dan untuk itu konsumen selalu harus hati2 untuk memeriksa produk2 ini dan nama2 samarannya. Seluruh susu formula yang mengandung zat2 diatas tadi perlu dikategorikan sebagai "suspect" atau "diduga" mengandung MSG. Beberapa nama yang sering digunakan adalah Whey protein, Yeast extract dan hydrolyzed vegetable.

Kita tidak dapat mengandalkan POM maupun Lembaga Konsumen untuk mengawasi produk2 buruk seperti ini. Tanggung jawab itu ada pada konsumen seperti anda dan saya. Berhati hatilah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun