Saya secara khusus memberikan tanda asterik pada Alternatif* ini untuk memberi batasan bahwa pengobatan yang dimaksud adalah pengobatan yang scientific, yang mayoritas dilakukan oleh praktisi yang bergelar Dokter, namun memakai cara pengobatannya belum “diakui” oleh dunia kedokteran konvensional [baca orthodox]. Pembatasan ini juga tidak dimaksudkan untuk menyatakan bahwa cara alternative lain [yang juga banyak yang sangat berhasil] tidak cukup baik, namun informasi mengenai ini akan dibuat dalam artikel lain, terutama review mengenai penggunaan herbal dan cara pengobatan dan therapy dari benua Asia.
Secara keilmuan, maka hampir semua konsep pengobatan alternatif yang baik, didasarkanatas 3 macam terapi yang dirangkaikan sebagai berikut:
Pertama adalah terapi untuk melindungi sel yang sehat dari serangan sel kanker. Ini dilakukan dengan memberi nutrisi yang berlimpah pada sel yang sehat dengan cara mengubah diet [memilih jenis makanan] dan meningkatkan alkaline dan menurunkan keasaman tubuh. [Lihat artikelnya disini ] Umumnya penderita diubah cara makannya menjadi vegetarian atau hampir vegetarian dengan beberapa pengecualian. Therapy yang terkenal dalam konsep ini adalah Gerson Therapy dan Budwig Protocol, Cellect Budwig atau beberapa therapy lainnya..
Terapi kedua adalah terapi untuk membunuh sel kanker dan menghentikan penyebarannya. Banyak cara yang tersedia untuk melakukannya, misalkan dengan membuat badan menjadi alkaline seperti diatas agar kanker tidak dapat hidup, yang dilakukan dengan menambahkan sejumlah supplement tertentu untuk menaikkan alkalinitas badan dengan cepat. Cara lain adalah dengan menaikkan temperatur badan pasien agar sel kanker mati [Hyperthermia Therapy atau Fever Therapy], memaksimalkan oxygen didalam badan [Ozon Therapy atau Peroxide Therapy], Magnetic Field Therapy, Electromedicine Therapy, Intravenus Vit-C dan beberapa cara lainnya yang effektif membunuh sel kanker atau merubahnya menjadi sel normal.
Juga sangat menarik bahwa ada beberapa klinik yang menggunakan teknik “low-dose” chemo yang menggunakan cairan chemo khusus, dengan kadar kurang dari 10% yang umum dipakai dokter orthodox, namun diberikan dengan cara yang berbeda [diberikan sejalan dengan hyperthermia therapy]. Cara ini masih sedikit controversial dikalangan alternatif.
Terapi Ketiga adalah untuk meningkatkan daya kekebalan tubuh agar pada jangka waktu lama atau secara permanen, tidak akan terjadi remisi kanker [kanker muncul kembali]. Ini dilakukan dengan Homeophaty therapy, detoxification, nutritional theraphy, Enzyme therapy, psychological therapy, spiritual support dll.
Seluruh jenis terapi ini adalah sangat natural dan tidak memiliki dampak sampingan. Ini sangat berlainan dengan cara orthodox. Dapat juga kita lihat diatas bahwa pendekatan cara pengobatan alternatif ini sangat berbeda dengan cara konfensional [orthodox], dimana kanker yang sebenarnya hanya puncak dari symptom yang ada, dicoba hilangkan dengan cara memotong [operasi], meracun [dengan obat dan chemo] dan membakar [dengan chemo dan radiasi]. Ini sering disebut sebagai cara “cut-poison-burn”. Cara ini terbukti sangat rendah tingkat kesuksesannya dan memberi kualitas hidup yang rendah bagi penderita maupun keluarganya. Lihat artikel mengenai Chemotherapy disini.
Terapi terapi tadi akan dikemas menjadi suatu protocol pengobatan dan diberi nama khas, misalkan Budwig Protocol, Gerson Protokol [mereka menyebutnya Gerson Therapy saja], Bill-Henderson Protocol, Bob Beck Protocol dan nama2 lainnya. Jadi protocol ini akan menggabungkan beberapa jenis therapy dari 3 jenis therapy diatas. Terapi maupun protocol ini dibuat dan dilakukan oleh para ahli, yang banyak diantaranya dinominasikan untuk mendapat hadiah Nobel. Ini perlu dikemukakan untuk memberi kredibilitas yang pantas untuk para ahli ini. Pada umumnya mereka adalah kombinasi dari ahli kesehatan, biologi dan orthomolecular medicine.
Terapi2 ini dapat dilakukan sendiri di rumah [terutama bila tidak memerlukan alat yang mahal dan langka], atau dilakukan sebahagian pada Klinik Khusus kanker dan seterusnya dilanjutkan dirumah. Klinik2 Khusus Kanker tidak banyak terdapat di dunia, karena pada umumnya “digusur” dengan berbagai cara oleh Pabrik Farmasi keluar negerinya karena sangat merugikan business mereka dalam jangka panjang. Dalam kasus di Negara Jerman, mungkin Negara inilah yang paling liberal dalam memberi ijin klinik kanker untuk beroperasi termasuk memperbolehkan teknik experimental yang dianggap berpotensi baik.
Klinik2 ini banyak berpusat di Mexico, Jerman dan Spanyol. Jumlah total sekitar 100 buah dengan kapasitas tempat tidur berkisar 20 – 40 buah. Mereka rata2 melayani hanya 200 pasien dalam setahun per klinik, dimana waktu perawatan antara 2-6 minggu. Setiap klinik memilih protocol yang akan mereka gunakan sesuai dengan kondisi pasien dan jenis kanker yang ada. Beberapa Presiden terkemuka dan celebritis sohor banyak yang telah mendapatkan kesembuhan pada klinik2 tadi [saya jadi teringat akan Menteri kesehatan kita yang pergi ke China untuk terapi alternatif].
Perlu diketahui juga bahwa beberapa klinik juga memiliki prosedur khas tersendiri, misalkan untuk kanker kandung kemih, kanker otak atau kanker prostat. Pengobatan pada klinik ini lamanya biasanya 2-6 minggu dan pengobatan lanjutan perlu dilakukan sendiri dirumah dan dituntun oleh klinik tadi hingga sembuh. Ongkos pengobatan relatif murah dibandingkan dengan cara konfensional [orthodox, yaitu chemo, radiasi dan operasi] dan berkisar antara 40 – 70 Juta Rp perminggu [total] ditambah ongkos pulang dan pergi bagi penderita dan pendampingnya.
Yang menarik dan menggembirakan adalah bahwa angka kesembuhan mereka sangat tinggi, diatas 60% dan ini sembuh secara permanen [bukan memakai definisi orthodox yang menyebut sembuh sebagai hidup untuk 5 tahun kedepan ]. Dan ada klinik khusus, yang memiliki kesuksesan mengobati kanker prostate dengan kesembuhan 100% dengan menggunakan teknik terbaru mereka. Ini bukan sekedar isapan jempol, karena laporan pengamatannya dilakukan oleh badan yang relatif independen. Bukan main.
Selain dari klinik tadi, mayoritas dari pengobatan alternatif ini dapat dilakukan dirumah [self-administered] dan tentunya dibantu oleh keluarga dan bisa dipantau oleh organisasi atau pegiat kesehatan [caregiver], terutama untuk penderita yang tidak dalam keadaan terminal atau kondisi berat. Ini juga sudah berlangsung di Indonesia, sehingga beberapa therapy yang saya sebutkan diatas sudah berlangsung di Indonesia. Untuk pengobatan dirumah, tergantung dari protocol yang dipilih, biayanya relatif lebih murah lagi, sekitar 3 - 10 Juta Rp perbulan.
Sangat penting disebutkan disini bahwa sama halnya dengan dinegara lain, dimana system pengobatan konvensional [orthodox] telah berjalan secara massif dan dalam waktu panjang, maka sebahagian besar [90%] para penderita yang mencoba pengobatan alternatif adalah MEREKA MEREKA YANG TELAH MELALUI PENGOBATAN KONFENSIONAL [ORTHODOX] DAN TIDAK BERHASIL. Kondisi penderita biasanya memang sudah sangat parah, terutama oleh chemotherapy, radiasi dan operasi, dimana tingkat kekebalan tubuh mereka sudah mendekati nol dan organ2 tubuh mereka sudah sebahagian menjadi cacat permanen akibat cara pengobatan ini.
Pada kondisi ini biasanya cara pengobatan alternative akan juga mendapat kesulitan untuk mengobati mereka. Secara umum, tingkat kesembuhan mereka dengan pengobatan alternatif adalah kurang dari 50% saja dengan kemungkinan remisi yang masih dapat terjadi. Ini sangat disayangkan, karena bila langsung menggunakan alternatif, tingkat kesembuhannya akan berlipat ganda. Sebagai contoh, penyembuhan dengan Gerson Therapy misalkan, membutuhkan 6-12 bulan hanya untuk mengeluarkan cairan Chemo yang mengendap didalam sel penderita yang telah dirawat berbulan bulan atau bertahun dengan cara chemo. Ini akan memperlambat waktu penyembuhan, sedangkan penderita tidak memiliki waktu banyak untuk mengejar kesembuhannya.
Semoga artikel ini dapat memberi tambahan informasi untuk penderita kanker dan juga keluarganya, sekaligus memberi pilihan yang lebih luas daripada apa yang mereka ketahui sekarang. Pesan yang cukup penting bagi penderita adalah: JANGAN MENCOBA COBA PENGOBATAN YANG MEMILIKI RISIKO BERBAHAYA, sebab bila tidak berhasil, pengobatan selanjutnya akan memiliki kesuksesan yang lebih rendah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H