Pertanyaan yang satu ini semakin hari semakin menjadi penting. Minyak jenis apa yang terbaik? Minyak Nabati atau Minyak Hewani? Bila minyak Nabati atau Minyak sayur, manakah yang lebih baik diantara minyak Kelapa Sawit, Minyak Kelapa, Minyak Jagung, Bunga Matahari, Minyak Zaitun [Olive Oil], Sesame, Avocado, Macadame Oil, dan lainnya.
Indonesia sebagai salah satu produser terbesar dari Minyak Kelapa Sawit, selalu uring uringan bila Minyak Kelapa Sawitnya dituduh sebagai minyak yang tidak sehat, berkadar cholesterol tinggi. Apakah Benar demikian.
Dipihak lain Minyak Zaitun [Olive Oil] sering diagungkan sebagai minyak terbaik bagi kesehatan. Minyak2 jenis baru seperti Avocado Oil juga dianggap setara atau malah lebih baik dari Olive Oil.
Pertama tama, yang harus diperjelas adalah bahwa kita berbicara tentang Minyak Goreng, jadi bukan tentang Minyak Non-Goreng yang biasa dipakai untuk “dressing” atau pelezat bagi penganan atau salad. Minyak Non-Goreng memiliki banyak koleksi produk yang bagus. Secara umum, bila minyakdibuat dengan cara memerahnya dalam bentuk dingin [tidak dipanaskan atau direbus sebelum diperah terlebih dahulu], maka minyak ini seluruhnya baik. Contohnya adalah Olive Oil, Minyak Kelapa [berbasis kopra], Minyak Avocado dan beberapa jenis lainnya. Pada label produk dia disebutkan sebagai “cold-pressed Oil” atau minyak yang diperah dalam kondisi dingin [bahan bakunya tidak dipanaskan atau direbus untuk mengeluarkan minyaknya].
Untuk minyak Goreng, ternyata produk terbaik adalah Minyak Kelapa. Mengapa ia terbaik? Untuk minyak Non-Goreng, minyak kelapa masih dapat disaingi dan dikalahkan oleh Olive Oil. Sebagai minyak goreng, ia memiliki keunggulan, dimana pada temperatur tinggi [ketika digoreng], minyak ini memiliki sifat yang stabil walaupun dalam temperatur tinggi. Ia tidak cepat beralih rupa menjadi asam lemak atau Trans-Fat, karena lebih banyak mengandung apa yang disebutkan sebagai “medium-chain fatty acid [MCFA]. Minyak kelapa memiliki begitu banyak keunggulan bagi kesehatan. Salah satu keunggulan yang tidak selalu dimiliki minyak lain adalah kandungan Asam lauric [Lauric Acid] yang disebut sebagai pencegah serangan virus, bacteria, fungus dan mikrobakteria lainnya.
Minyak Zaitun atau Olive Oil yang unggul pada Minyak Non-Goreng, ternyata bila digunakan sebagai minyak goreng, akan berubah sifatnya pada temperatur yang tinggi. Memang tidak seburuk seperti Minyak Kelapa Sawit, namun tidak sebaik Minyak Kelapa.
Minyak terburuk untuk minyak goreng adalah yang berasal dari Margarine yang dibuat dari bahan baku Kelapa Sawit. Mengapa demikian? Margarine [Blue Band atau sejenisnya] ternyata memang dibuat dengan cara membuat minyak kelapa sawit menjadi jenuh dahulu [agar menjadi padat]. Caranya adalah dengan memanaskan minyak tadi hingga mencapai temperatur tinggi dan minyak berubah dari sifat cairnya menjadi padat. Margarine merupakan salah satu makanan yang paling tidak sehat didunia. Hal ini sedikit ironis, mengingat banyak pembuat roti atau kue, mengganti resepnya dari mentega menjadi margarine, dengan maksud untuk menghindari lemak hewani. Pada kenyataannya, margarine jauh lebih buruk daripada mentega. Dalam takaran yang tidak berlebihan, mentega ternyata masih cukup sehat.
Saatnya untuk berubah dari Minyak Kelapa Sawit menjadi Minyak Kelapa. Dan jangan lupa, hindarkan Margarine.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H