Mohon tunggu...
Omri Samosir
Omri Samosir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia biasa biasa saja dan tidak akan mengganggu hidup anda

Menulis itu lebih dari sekedar menyenangkan, karena juga mendorong keinginan membaca. Cara yang paling konvensional adalah menulis yang benar benar kita ketahui, tetapi menulis untuk sesuatu yang tidak seluruhnya kita ketahui juga bisa menjadi asyik, karena segera mengetahui dari pembaca kita, betapa bodoh dan dangkalnya kita dan ahirnya mendorong untuk lebih tahu. Saya menyenangi perjalanan jauh, olah raga, fotografi, nanam sayur dan mendorong kiat hidup sehat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apakah yang Perlu Diketahui Wanita Mengenai Hormon?

26 Maret 2012   11:13 Diperbarui: 4 April 2017   17:06 29063
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Khususnya bagi wanita, ketidak seimbangan hormon akan menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Sebagai contoh, kanker payudara, kanker rahim dan jenis kanker organ reproduksi banyak sekali disebabkan oleh masalah ini. Artikel ini akan menyoroti masalah hormon yang berakibat pada timbulnya kanker.

Sejumlah hormon penting bagi antara lain Thyroid, DHEA [sejenis natural steroid hormon], testosterone dan cortisol. Untuk wanita, hormon jenis estrogen dan progesterone merupakan hal yang terpenting.

Ketidak seimbangan hormon terjadi bila hormon estrogen terlalu banyak dan hormon progesterone terlalu sedikit. Secara alamiah, hormon progesterone akan berkurang 10-15 tahun sebelum seorang wanita mengalami monopouse. Hormon progesterone digunakan tubuh untuk melindungi perkembangan janin atau kehamilan dan seiring umur, hormon ini tidak diperlukan lagi. Sebaliknya hormon estrogen tidak menurun sebanyak progesterone sebelum monopouse terjadi. Penurunan ini juga terjadi dengan tingkat tidak teratur, turun naik pada masa sebelum menopouse. Baru setelah monopouse terjadi secara tuntas, keseimbangan ini dicapai kembali. Perbedaan perbandingan jumlah kedua hormon pada masa ini akan mengakibatkan ketidak seimbangan hormonal tersebut. Akibat yang diderita adalah perasaan yang tidak menentu, ketidak seimbangan emosi dan psychology, perasaan panas pada pundak dan bahagian yang lain, insomnia, depressi, kulit mengering dan sejumlah gangguan2 ringan dan berat yang tidak umum yang ditimbulkan oleh ketidak seimbangan hormonal. Kondisi ini diistilahkan dengan PMS [pre-menopausal syndrome atau gangguan pra-monopause]

Apakah hubungan ketidakseimbangan hormon ini bagi timbulnya kanker atau perkembangan kanker? Perlu dijelaskan bahwa hormon estrogen merupakan hormon yang merangsang pertumbuhan sel [agar terjadi pembuahan pada rahim] sedangkan progesterone adalah hormon yang menjaga perkembangannya. Estrogen merangsang tumbuhnya sel tadi secara tidak terkendalikan sedangkan progesterone akan mengendalikan sel yang tumbuh ini. Jumlah Estrogen akan meningkat pada masa pembuahan sedangkan progesterone akan meningkat drastis setelah terjadi kehamilan. Dalam siklus bulanannya, estrogen tersedia banyak pada saat mulai menstruasi hingga pembuahan dan progesterone terjadi banyak setelah masa ovulasi terjadi. Bila terjadi ketidak seimbangan hormon, dimana terjadi jumlah estrogen yang dominan dibandingkan progesterone, maka estrogen akan merangsang sel untuk tumbuh tidak terkendali dan akan timbul kanker.

Dokter memberikan terapi hormon sebagai cara untuk mengendalikan akibat pra monopouse. Pada tahun 1950 hingga 1970 an digunakan jenis estrogen yang “ tidak perlu diimbangi oleh progesterone” [un-opposed estrogen] untuk menggantikan estrogen alami yang diproduksi badan. Pada kenyataannya hal ini mengakibatkan timbulnya kanker khususnya pada organ reproduksi [payudara dan kandungan] karena tidak diimbangi oleh pemberian hormon progesterone. Jumlah kasus kanker akibat hormon therapy pada masa tersebut sangat tinggi dan pemberian estrogen jenis ini mulai dihentikan. Pada saat ini Terapi hormon tetap dilakukan dengan memberikan kedua macam hormon yang berbeda dari pendahulunya. Hormon ini adalah sintetik, bukan alami atau natural. Sangat disayangkan bahwa Hormon yang paling banyak digunakan adalah Provera [nama lain progestin dan merupakan pengganti progesterone] dan Premarin [pengganti estrogen]. Progestin [Provera] diberikan untuk menambah kekurangan progesterone untuk mengimbangi estrogen. Sedangkan pemberian Premarin [estrogen] adalah untuk mengganti natural estrogen yang tinggi didalam badan dan digantikan oleh syntetic estrogen yang lebih lemah sehingga total estrogen didalam tubuh tidak menjadi dominan lagi. Masalah yang terjadi adalah bahwa kedua jenis hormon ini adalah jenis sintetik yang sama sekali tidak sama [bio-identikal] dengan jenis natural yang diproduksi oleh badan manusia. Provera [progestin] tidak dapat melindungi badan dari masalah serangan jantung, osteoporosis dan kanker seperti yang dilakukan oleh natural progesterone. Memberikan Progestin malah membuat masalah menjadi lebih buruk. Dilain pihak Premarin [pengganti estrogen] juga sangat buruk, karena dibuat dari kencing kuda yang ssedang hamil [ya… dari kencing kuda dengan cara yang sangat tidak beradab]. Premarin merupakan hormon yang alami bagi kuda, namun bukan tidak alami bagi manusia. Mengapa pabrik Farmasi umumnya tidak menyukai hormon yang natural? Jawabannya sangat sederhana. Hormon natural tidak dapat di paten kan, sedangkan sintetik dapat, sehingga dapat dijual dengan harga tinggi karena produknya dilindungi hak paten.

Kedua jenis hormon [sintetik] tadi sangat berbahaya dan harus dihindarkan karena tidak bersifat alami dengan bentuk molekul yang berbeda. Perlu juga diketahui bahwa ia tidak hanya digunakan untuk hormon terapi pada masa monopouse, tetapi juga digunakan bagi perawatan seperti terapi bilamana dilakukan pengangkatan kandungan [histeroktomi], pill anti hamil, pengobatan osteoporosis, obat mengurangi sakit akibat menstruasi dan obat jerawat. Bahaya lain dari hormon synthetic ini adalah gangguan tekanan darah dan serangan jantung. Pemakaian kedua jenis hormon sintetik tadi secara terus menerus dalam 5 tahun akan meningkatkan risiko 40%, 10 tahun akan memberikan risiko 80% untuk mendapat kanker dan pemakaian 20 tahun akan berisiko 160% terkena kanker. Kemungkinan sekali para praktisi kesehatan seperti dokter tidak mengetahui masalah ini dengan baik dan dilain pihak Pabrik Farmasi berkeinginan untuk menjual hormon2 sintetiknya secara luas dan menutupi informasi yang sebenarnya. Kedua faktor ini mengakibatkan masalah ini terus berlanjut pada masyarakat.

Bila demikian, apakah ada cara untuk mengendalikan masalah ketidakseimbangan hormon ini? Tentu ada. Salah satu yaitu tetap melakukan terapi hormon, namun dengan menggunakan hormon yang natural, atau yang disebut bio-identical hormon. Sebelum melakukan terapi ini, sebaiknya periksakan kondisi hormon estrogen dan progesterone anda di laboratorium. Mintakan test dengan ludah [saliva test], bukan darah, karena lebih akurat.

Bila tingkat progesterone anda rendah maka gunakan natural progesterone [pada umumnya estrogen jarang rendah]. Produk ini dijual dalam bentuk krim atau juga pill. Penelitian menunjukkan bahwa memakai krim yang dioleskan dibadan merupakan cara yang terbaik. Beberapa jenis produk yang ada dipasar adalah: ProGest, Natural Prog.cream, Balance Cream, Fem Gest, Pro Balance dan berbagai merek lain. Dosis dan cara pemakaiannya biasanya ada pada kemasan produk masing2. Produk ini tidak memerlukan resep dari dokter karena bersifat natural. Untuk jenis produk lainnya anda dapat mencari di internet.

Untuk menghindari masalah ketidakseimbangan hormon dan juga untuk mengobatinya [termasuk untuk mengobati PMS], ada beberapa hal rutin yang dapat dilakukan. Pertama, jangan terpapar pada pestisida, apakah pestisida rumah tangga atau pertanian karena bahan tersebut mengandung sejenis estrogen yang buruk [xenoestrogen]. Hal kedua, hindari penggunaan synthetic hormone seperti pill anti hamil, hormon therapy, obat jerawat atau kosmetik yang berisi hormon. Ketiga, hindari makanan yang terdiri dari carbohidrat tinggi yang diproses berkali kali seperti bahan makanan dari tepung gandum putih. Perbanyak makanan sayur, buah dan biji2an termasuk biji yang difermentasi [seperti misalnya tempe]. Kurangi lemak dibadan anda dengan berolahraga yang cukup.

Catatan: Artikel ini adalah salah satu dari sebagaian artikel yang ditulis untuk memberikan informasi kesehatan bagi masyarakat. Informasi dihimpun dari berbagai artikel dan jurnal kesehatan dan informasi sejenis dapat diperoleh pada publikasi lain pada media internet atau media lain. Bila pembaca ingin mendapatkan artikel pendukung atau sejenis dapat menghubungi penulis. Sejumlah topik mungkin dirasakan sangat controversial dan mengganggu kenyamanan praktisi kesehatan maupun Pabrik Farmasi dan untuk hal2 yang perlu diulas dapat dilakukan pada Blog ini secara sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun