Mohon tunggu...
RGalih S
RGalih S Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Jangan Abaikan Biaya Pendidikan

31 Oktober 2015   23:22 Diperbarui: 1 November 2015   17:48 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mempunyai anak adalah sebuah kebahagiaan tersendiri, terlebih mereka tumbuh dan dewasa menjadi anak yang soleh dan solehah. Menjadi orang tua tidak sekedar merawat dari kecil hingga dewasa tapi juga mempersiapkan dan merencanakan bekal yang akan mereka bawa dalam menapaki kehidupan mereka sendiri. Pendidikan merupakan bekal dasar agar mereka mampu mengejar cita - cita setinggi yang mereka inginkan.

Pada awal pernikahan sampai kelahiran anak pertama, saya tidak terlalu memikirkan bagaimana pendidikan anak nantinya. kenapa begitu..??? itu karena karena saya terlalu sibuk bekerja, penghasilan masih di atas rata-rata bahkan bisa dibilang lebih sehingga tidak khawatir mengenai biaya pendidikan. Bahkan terpikir biaya pendidikan saat ini akan semakin tinggi pun tidak, dalam hati “masih bisa menabung”.

Mungkin kejadian tersebut juga banyak dialami oleh para orang tua yang lain, dimana ketika mereka sibuk dengan pekerjaan masing – masing, pergi pagi hari pulang larut malam yang terpikir adalah bagaimana mendapatkan uang yang banyak untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tanpa disadari anak – anak mulai tumbuh besar dan memulai membutuhkan biaya yang banyak, termasuk pendidikan yang tepat dan berkualitas.

Kebanyakan dari kita para orang tua adalah ketika kita masih mampu untuk berkarir dan menghasilkan uang secara maksimal kita tidak berpikir masalah biaya pendidikan anak anak di kemudian hari. Padahal siapa yang akan menjamin karir kita akan terus bagus, usaha akan terus berhasil, gaji besar sesuai dengan keinginan. Tidak ada jaminan bahwa penghasilan kita mampu mengimbangi tingginya biaya pendidikan saat ini, tidak ada...!!!.

Berkaca pada kejadian diatas yang saya alami beberapa tahun lalu, ketika anak masih kecil tidak terlalu pusing memikirkan biaya pendidikannya kelak karena penghasilan masih banyak dan lebih. Seiring waktu berjalan anak mulai tumbuh dewasa, kebutuhannya juga semakin banyak tapi ternyata penghasilan tidak mampu mengimbangi tingginya kenaikan kebutuhan hidup keluarga, sehingga biaya pendidikan terbaikan dan kalah untuk memenuhi kebutuhan yang lain. Ada baiknya kita sebagai orang tua merencanakan dengan matang pendidikan anak kita, salah satunya adalah dengan mengikutkan anak kita melalui program asuransi pendidikan.

Banyak dari kita langsung nyinyir jika mendengar penawaran asuransi. Yaa... itulah juga yang saya alami dulu. Beberapa tahun lalu saya tidak terlalu perduli apa itu asuransi pendidikan, yang ada dibenak saya pertama kali mengikutkan program asuransi anak saya adalah preminya kecil dan ada uang lebih, hanya itu saja. Tidak ada pikiran dibenak saya bagaimana karir saya, bagaimana penghasilan saya, bagaimana bla..bla..bla. Waktu berlalu, anak mulai memasuki usia sekolah dini, dan saya mulai berpikir waktu sangat cepat berlalu tidak lama lagi anak mulai masuk sekolah SD. Kita sebagai orang tua tentunya menginginkan anak kita mendapatkan sekolah yang bagus dan berkualitas, agar dia mendapatkan ilmu yang baik yang berguna bagi dia dewasa nanti. Walaupun belum usia SD mencari informasi dan survei sekolah yang berkualitas dan baik sudah saya lakukan, dan betapa tercengangnya saya ketika mendapatkan informasi biaya untuk menyekolahkan sekolah negeri saja sudah tinggi walaupun kebijakan pemerintah sekarang menggratiskan biaya sekolah, tapi biaya buku, seragam dll tentunya juga bisa memberatkan. Padahal untuk masuk ke sekolah negeri persaingan begitu ketat dan ada syarat syarat yang harus terpenuhi terutama usia harus tepat 7 tahun, jika berhasil masuk ke negeri ya alhamdulillah...kalau tidak bagaimana??? terpaksa harus masuk ke sekolah swasta.

[caption caption="Arka n AXA (dokpri,2015)"][/caption]

Tadinya saya berpikir saya harus menabung menyisihkan setiap bulan dari gaji untuk biaya sekolahnya nanti, ternyata menabung dengan cara biasa membutuhkan konsistensi tinggi, terlebih harus dilakukan dalam jangka waktu bertahun tahun dan sangat sulit jika ada kebutuhan mendadak mau tidak mau diambilkan dari uang tabungan, untungnya keadaan demikian tertolong dengan program rencana asuransi yang tidak sengaja saya ikuti untuk anak saya. Dan saya baru menyadari sekarang asuransi yang saya ikuti 4 tahun lalu sangat membantu saya untuk membiayai sekolahnya nanti. Dengan premi yang sangat ringan setiap bulan dipotong dari saldo rekening gaji tidak terlalu memberatkan dibanding harus menabung dengan cara konvensional. Saya tidak bisa membayangkan betapa beratnya ketika saya harus mengeluarkan uang dalam jumlah besar saat pertama mendaftarkan anak saya ke sekolah yang kami inginkan. Terima kasih AXA Mandiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun