Mohon tunggu...
Ompung Ni Nafisha
Ompung Ni Nafisha Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pemerhati Pendidikan dan masalah sosial

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tari Jaipong sebagai tarian tradional Jawa Barat

24 Januari 2025   02:00 Diperbarui: 23 Januari 2025   12:39 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
( Sumber dari dokumen publikasi info tari jaipong culture invasion.com ) 

Seperti daerah lain, maka Provinsi Jawa Barat mempunyai banyak budaya dan kesenian sebagai khas masyarakat sunda. Salah satu kesenian tradisional yang masih dipertunjukkan sampai sekarang adalah Tari Jaipong.

Tari Jaipong merupakan gabungan dari tiga kesenian lain, yaitu Ketuk Tilu, Wayang Golek, dan Pencak Silat. Dari gabungan tersebut membuat Tari Jaipong memiliki gerakan yang unik, sederhana, dan energik.

Biasanya Tari Jaipong dimainkan oleh para mojang priangan nan cantik gemulai, membuat penonton tergerak hatinya ingin menari bersama mereka dan diiringi dengan saweran yang sangat banyak.

Pada awal perkembangannya Tari Jaipong muncul di Bandung dan Karawang. Namun kini sudah merasa dipertunjuÄ·an di sepuluh Jawa Barat dan bahkan dalam kancah seni budaya nasional.

Pada awalnya Tari Jaipong lahir dari dua seniman, yaitu H. Suwanda dari Karawang dan Gugum Gumbira dari Bandung pada tahun 1970-an. Kedua seniman tersebut berkolaborasi untuk menciptakan gerakan dan iringan musik Tari Jaipong.

Dan pada dasarnya Tari Jaipong terinspirasi dari Tari Ketuk Tilu yang dikombinasikan dengan jenis tarian lainnya. Sehingʻa perpaduan gerakan tersebut melahirkan jenis tarian baru yang diberi nama Tari Jaipong.

Ternyata pada akhir tahun 1970-an Tari Jaipong semakin berkembang, mulai dari properti penari sampai dengan pementasan di masyarakat. Dan pada akhirnya jenis tari ini semakin berkembang di masyarakat sampai tersebar ke daerah Jabar lainnya. Bahkan kini sudah merambah tingkat nasional dan tingkat dunia dan kini dijadikan sebagai warisan seni budaya nasional Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun