Bila kita membuka Surat Al Zalzalah yang berarti kegoncangan pada ayat 7 dan 8 tentunya ini merupakan gambaran amal ibadah seorang muslim beriman.
Makna Filisofis yang dapat dilihat dari kedua ayat ini adalah barangsiapa dari orang kafir yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat balasannya pada dirinya, keluarganya dan juga hartanya, sehingga dia keluar dari dunia dalam keadaan tidak memiliki kebaikan sedikitpun.
Begitu pula sebaliknya bahwa tentunya  barangsiapa dari orang mukmin yang mengamalkan kejelekan seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat hukumannya pada dirinya, keluarganya dan juga hartanya, sehingga dia keluar dari dunia dalam keadaan tidak memiliki kejelekan sedikitpun.
Secara umum dapat diketahui makna filosofisnta adakah barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat semut kecil, niscaya ia akan melihat pahalanya di akhirat. Sebaliknya, barangsiapa mengerjakan keburukan seberat semut kecil, niscaya ia akan melihat siksanya di akhirat.
Latar belakang Surat Al Zalzalah ayat 7-8 ini diturunkan untuk membantah terhadap anggapan mereka yang keliru perihal suatu amal baik, sekecil apapun tetap akan diperhitungkan. Begitupun dengan dosa yang telah diperbuat, sekecil apapun tetap akan mendapatkan balasan.
Bahkan hal ini sangat mendalam sekali bah rasanya barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat semut kecil, niscaya ia akan melihat pahalanya di akhirat. Sebaliknya, barangsiapa mengerjakan keburukan seberat semut kecil, niscaya ia akan melihat siksanya di akhirat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H