Mohon tunggu...
Ompung Ni Nafisha
Ompung Ni Nafisha Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pemerhati Pendidikan dan masalah sosial

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kenali dengan Baik Penderita Albinisme

13 Juni 2024   02:00 Diperbarui: 13 Juni 2024   02:08 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
( Sumber dari dokumen Tribun Jabar - TribunNews.com ) 

Kita sering melihat seorang anak penderita albinisme atau albino. Perlu diketahui bahwa albinisme atau albino adalah kondisi kelainan sejak lahir yang menyebabkan pengidapnya mengalami kekurangan melanin atau bahkan sama sekali tidak memiliki pigmen tersebut. Oleh sebab itu, warna kulit, rambut dan mata pada pengidap kondisi ini berwarna pucat dan cenderung berwarna putih.

Tentunta penyebab albinisme atau albino ini adalah terjadinya perubahan pada salah satu gen. Beberapa gen memberikan instruksi untuk membuat salah satu dari beberapa protein yang terlibat dalam produksi melanin. Dan pada akhirnya sel bernama melanosit akan memproduksi melanin yang ada pada kulit, rambut, dan mata. Dan dampak dari perubahan gen dapat menyebabkan melanin tidak ada sama sekali atau jumlahnya menurun. 

Sehingga kita perlu mengetahui ada beberapa gejala albinisme yang terjadi dengan bervariasi pada pengidapnya. Gejala kondisi ini umumnya mempengaruhi warna kulit, rambut, mata, serta penglihatan.

Dan perlu kita ketahui bahwa albinisme merupakan kondisi yang seseorang milikii sejak lahir. Sebagai catatan bahwa seorang anak berisiko tinggi terlahir dengan kondisi ini jika memiliki orang tua dengan kondisi serupa. Selain itu, bisa juga terjadi jika orang tua membawa mutasi gen yang menyebabkan albinisme. Dan sabmpai saat ini, penelitian belum menemukan kemungkinan aktivitas ataupun penyakit yang bisa meningkatkan faktor risiko albinisme.

Apabila kita mengalami tanda dan gejala albinisme, tentunya dapat  berbicara lebih lanjut dengan dokter untuk mengetahui penyebab dan penanganan yang tepat. Selain itu, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter untuk pengobatan apabila mengalami komplikasi atau dampaknya menganggu aktivitas sehari-hari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun