Mohon tunggu...
Ompung Ni Nafisha
Ompung Ni Nafisha Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pemerhati Pendidikan dan masalah sosial

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kebangkitan dari Keterpurukan

21 Mei 2024   02:00 Diperbarui: 21 Mei 2024   02:07 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber dari Quora.com) 

Sebagaimana kita ketahui bahwa roda kehidupan  itu selalu berputar. Tidak selamanya kita berada diatas, dan tidak selamanya berada  dibawah. Atau sebaliknya yang dibawah menjadi yang diatas. Dengan demikian itulah siklus Roda  kehidupan di dunia fana ini.

Dan hal memang wajar terjadi yang menyebabkan manusia selalu mengeluh. Dan itulah naluri manusia karena Allah swt menciptakan manusia selalu dalam keluh kesah. Secara alami manusia itu manusia yang serakah dan banyak keinginannya karena merupakan  sifat mereka. Namun sebagai manusia yang berakal seharusnya dapat mengendalikannya.

Ini tentunya bila manusia menerapkan pola hidup yang baik. Dan ibilah yang dapat menghindarkannya dari sifat buruk dan mengutamakan kemaslahatan untuk dirinya dan orang lain. Memang  untuk bangkit dari keterpurukan itu sangat berat karena harus mulai dari nol atau dari awal kembali. 

Semangat hidup dan pola hidup yang benar harus diutamakan didalam memulai kehidupan baru dari awal. Dan kita harus yakin dengan kemampuan kita dan selalu berdoa kepada Allah swt selaku Sang Pembuka Hati dan Pemberi Rizki bagi setiap manusia di dunia fana ini.

Yakinlah bahwa akan ada jalan keluar terbaik dalam setiap kegagalan yang terjadi pada diri kita asalkan mau berusaha kembali bangun dari keterpurukan diri. Dan jangan kita lakukan kesalahan fatal untuk kedua Kalinga agar tidak terjerembab kedalam lubang yang sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun