Mohon tunggu...
Ompung Godang
Ompung Godang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pemerhati Masalah Sosial dan Pendidikan

Menulis, traveling, Dunia Sosial dan Pendidikan menjadi observasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ibu sebagai Penerang bagi Anaknya

16 Oktober 2024   00:02 Diperbarui: 16 Oktober 2024   00:07 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
( Sumber dari dokumen publikasi info edunews.id.com ) 

Sosok ibu tentunya tidak terlepas dari perubahan kepribadian bagi anaknya dalam sebuah keluarga. Semua anak sangat mendambakan bimbingan dan kasih sayang dari seorang ibu. Ibu laksana dian yang tak kunjung padam dan tetap memyinari hati anaknya dalam kegelapan. Ibu laksana seorang guru yang mengarahkan anaknya dalam perjalanannya menuju impian masa depan. Ibu menjadi seorang sahabat bagi anaknya dalam kehodupannya.

Sosok ibu akan tetap menjadi harapan dan doa bagi anaknya walau telah tiada. Indahnya kehidupan ini bersama kasih sayang ibu. Ibu menjadi surga nan abadi bagi anaknya dalam indahnya kehidupan sebuah keluarga bahagia penuh kedamaian. Cinta seorang ibu tidak dapat digantikan dengan cinta yang lain bagi anaknya dalam suka dan duka.Ibu bagai sebuah kapal layang yang mengarungi samudra luas nan menantang kehidupan anaknya.

Sosok ibu tidak akan hilang dari sisi kehidupan anaknya walaupun dia telah tiada. Kemurkaan Allah swt akan terjadi bila seorang ibu murka kepada anaknya. Kasih sayang Allah swt akan diperoleh seorang snak karena ibunya rido terhadap dirinya. Janganlah engkau sia siakan ibumu yang telah membimbing dan menyayangi selama hidup ini. Kegelapan akan terjadi dalam dirimu bila engkau sia siakan ibu selama hidup. Semoga kasih sayang dan keridoan ibu dalam kehidupan ini tetap diperoleh seorang anak dalam gelombang kehidupan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun