Mohon tunggu...
Ompung Godang
Ompung Godang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pemerhati Masalah Sosial dan Pendidikan

Menulis, traveling, Dunia Sosial dan Pendidikan menjadi observasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Al Qomah dan Nasehat Bagi Suami yang Membiarkan Ibunya

12 Oktober 2024   02:00 Diperbarui: 12 Oktober 2024   02:18 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
( Sumber dari dokumen publikasi Gen Muslim.Id.com )

Kisah salah seorang sahabat Rasulullah saw yang sangat taat kepada Allah swt. Dia adalah Al Qomah dimana tidak pernah lalaikan shalat baik fadhu ataupun sunnah. Amalan puasa dan sedekah tak pernah terlewat. Namun, di penghujung hayat ia susah mengucap syahadat. Seluruh sahabatnya merasa iba karena sangat berat sekali saat menghadapi kematiannya dan membuat mereka melaporkan kepada Rasulullah saw. Atas saran Rasululullah saw maka mereka menemui ibunya yang tua renta.

Pada awalnya ibunya tidak mau memaafkan kesalahan Al Qomah karena telah menyakiti hatinya. Akhirnya Rasulullah saw memerintahkan mereka menyiapka kayu bakar untuk membakarnya dihadapan ibunya. Ternyata hati ibunya luluh dan memaafkan Al Qomah dan akhirnya dia dapar mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallaahu muhammadar rasuululullah dengan fasih. Dan Rasulullah saw menyatakan Al Qomah min ahlil jannah dan mendapatkan keridoan Allah swt.

Nasehat yang dapat diambil adalah jangan sekali kali membuat ibu sakit hati dan melalaikannya begitu saja karena ibj merupakan surga  seorang suami. Kita harus membahagiakan ibu kita bersama istri tercinta dan tidak boleh mengutamakan istri. Sabda Rasulullah saw: " Surga terletak di telapak jaki ibu". Dan ingatlah surga seorang suami terlerak pada ibunta, sementara surga bagi seorang ustri terletak pada suaminya. Marilah kita sayangi ibu selama dia madih hidup terlebih bapak sudag meninggal dunia dan jangamlah engksu menjadi ansk durhaka kepada ibu mu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun