Mohon tunggu...
Ompung Godang
Ompung Godang Mohon Tunggu... Penulis dan Pemerhati Masalah Sosial dan Pendidikan

Menulis, traveling, Dunia Sosial dan Pendidikan menjadi observasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Guru dalam Menciptakan Aktivitas Belajar yang Menyenangkan

9 Oktober 2024   02:00 Diperbarui: 9 Oktober 2024   02:32 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Guru harus mengikuti dan mendorong perkembangan murid muridnya dari belakang. Dimana pembelajaran yang menyenangkan akan membuat murid murid merasa aman untuk bereksplorasi dan membuat kesalahan, sehingga mereka dapat belajar dari pengalaman. 

Ki Hajar Dewantara sebagai bapak pendidikan menekankan bahwa pendidikan harus relevan dengan kehidupan sehari hari. Pembelajaran yang menyenangkan akan menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman nyata murid murid, sehingga mereka lebih mudah memahami dan mengingat. 

Selain pengetahuan menurut Ki Hajar Dewantara juga menekankan pentingnya pendidikan karakter. Pembelajaran yang menyenangkan dapat membangu menumbuhkan karakter positif seperti rasa ingin tahu, kerjasama, dan tanggung jawab. 

Ada bebetapa implementasi dalam pembelajaran seperti berikut ini:

1. Menggunakan metode pembelajaran yang beragan sebagai contoh diskusi, permainan,                             kelompok, proyek, dan eksperimen.

2. Menciptakan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan, sebagai contoh: dengan                        dekorasi kelas yang menarik, musik yang lembut, dan penghargaan atas prestasi murid.

3. Memberikan kebebasan kepada murid untuk mengeksplorasi, sebagai contoh memberikan                   ruang bagi murid untuk bertanya, berpendapat, dan menemukan jawaban sendiri.

4. Menghubungkan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata, sebagai contoh: membawa                  murid murid untuk melakukan studi lapangan atau mengundang narasumber dari dunia kerja.

5. Pembelajaran berbasis proyek dimana siswa bekerja sama dalam kelompok untuk                                      menyelesaikan proyek yang kompleks dan otentik.

6. Pembelajaran berbasis masalah dimana siswa diajak untuk mencari solusi atas masalah nyata              yang relevan dengan kehidupan sehari hari.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun