Dua hal utama dalam kurikulum adalah literasi dan numerasi. Dimana literasi dan numerasi merupakan  kompetensi yang sifatnya general dan mendasar. Kemampuan berpikir tentang, dan dengan, bahasa serta matematika diperlukan dalam berbagai konteks, baik personal, sosial, maupun profesional.Â
Tentunya dengan mengukur kompetensi yang bersifat mendasar (bukan sekedar pemenuhan konten kurikulum atau pelajaran), tentunya pesan yang ingin disampaikan adalah seorang  guru diharapkan berinovasi mengembangkan kompetensi peserta didik melalui berbagai pelajaran melalui pengajaran yang berpusat pada peserta didik.
Tentunya seorang guru memegang peran penting tentang pengembangan kemampuan pola berpikir peserta didik  dengan baik. Dalam hal ini  sebagai seorang guru tentunya menjadi ujung tombak dalam penguatan kemampuan literasi dan numerasi, melalui pembiasakan selama proses pembelajaran.Â
Oleh karena itu, lakukanlah pembiasaan pembelajaran yang berbasis literasi dan numerasi di setiap mata pelajaran, agar kemampuan peserta didik lebih terasah baik saat menghadapi AN maupun PISA di tahun-tahun yang akan datang.Â
Dalam hal ini tentunyadalam meningkatkan kemampuan literasi peserta didik bukan sekadar meningkatkan kemampuan baca tulis. Dalam makna bahasa, literasi juga merupakan kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup.
 Tentunya terlepas dari tantangan yang kita hadapi, peningkatan literasi peserta didik merupakan keharusan yang tak dapat ditawar-tawar. Berikut beberapa ide strategi literasi di kelas untuk menunjang kompetensi literasi murid yaitu: Literasi Baca Tulis, Literasi Numerasi, Literasi Sains, Literasi Digital, Literasi Finansial, dan Literasi Budaya dan Kewargaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H