Mohon tunggu...
Ompung Godang
Ompung Godang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pemerhati Masalah Sosial dan Pendidikan

Menulis, traveling, Dunia Sosial dan Pendidikan menjadi observasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perjanjian Manusia dengan Allah Swt Sebelum Lahir ke Dunia

1 Oktober 2024   02:00 Diperbarui: 1 Oktober 2024   04:24 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
( Sumber dari dokumen publikasi info Jatim Network.com ) 

Perjanjian  manusia dengan Allah swt  sebelum lahir kedunia termaktub alam Al-Qur'an dengan tujuan  untuk memperkuat pendapat bahwa  setiap manusia  sudah terikat dengan perjanjian tersebut.  

Dalam arti bahwa manusia telah dibekali fitrah untuk mempercayai dan mengakui ketuhanan dan keesaan Allah swt sebelum diciptakan.Perjanjian manusia kepada Allah swt saat ruh ditiupkan kedalam tubuhnya akan beeiman dan bertaqwa kepada Nya setelah lahir kedunia.

Hal dijelaskan dalam firman Allah swt pada Surat Al A'raf ayat 172 yang artinya:"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)".

Ayat tersebut menjelaskan kesaksian manusia yang telah dijadikan dalam perjanjiannya dengan  Allah swt  ini berlaku selama di dunia hingga datangnya kiamat. Namun pada kenyataannya manusia mdluoakan tugasnya untuk beribadah dan berbakti kepada Allah swt saat hidup di alam dunia yang penuh dengan godaan kenikmatan dunia yang dapat menyesatkan mereka. 

Tentunya sebagai renungan bagi kita bahwa kelak setiap manusia akan diminta pertanggung jawabannya di hadapan Allah swt saat di padang mahsyar kelak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun