Dalam salah satu hadits Rasulullah saw yang diriwayatkan Imam Bukhari dalam Shahih-nya. Pada saat sahabat  mendengar sabda Rasulullah saw yaitu 'Abdullah bin 'Amr bin Ash. "Sampaikan dariku meski cuma seayat". Jika yang menyampaikan dari beliau adalah para sahabat, tentu kita tidak ada persoalan. Sehingga kita selaku ummatnya harus menyikapi hadits tersebut dengan bijaksana karena mengandung nilai filosofi tersendiri dan harus diamalkan dalam kehidupan sehari hari.
Tentunya kita dalam menyerukan  dan mengajak orang lain untuk mengamalkan ajaran Islam. Tentu mereka menyampaikan ajaran Islam sesuai dengan kapasitas pengetahuan yang mereka kuasai, namun tetap berlandaskan kepada tuntunan Rasulullah saw karena kita harus mengamalkannya dengan sebaik baiknya.
Memang saat ini keberadaan para dai  yang ada di televisi, radio, ataupun frekuensi-frekuensi publik lainnya seharusnya menjadi perhatian yang serius. Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam hal ini yaitu: 1.  Perlu adanya  standarisasi para dai karena hal yang harus dilaksanakan para dai dengan memiliki kualifikasi yang benar dan jujur. 2. Para dai perlu koreksi diri atau muhasabah dengan memilih dalil yang masih parsial sehingga dalam menyampaikan dakwahnya  tidak membuat resah masyarakat.
Untuk itu kita selaku pribadi muslim yang beriman harus dapat melaksanakan konsep secara benar " Ballighu 'anni walau ayah" secara benar sesuau tuntunan Rasulullah saw tanpa harus mengharapkan imbalan, karena Allah swt akan membalasnya dengan ajrun dan ajron yang baik dan bermanfaat bagi para dai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H