Mohon tunggu...
Om Prauw
Om Prauw Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Blogger, Fotografi, Kuliner, Literasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Angin yang Tak Lagi Ramah

8 Maret 2012   10:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:21 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Angin yang tak lagi ramah
Menggampar-gampar muka
Angin yang tak lagi ramah
Menusuk-nusuk pori
Angin yang tak lagi ramah
Mengoyak air mata

Angin ...
Membawa tangis
Membawa duka
Mengabarkan berita
tentang hancurnya asa
Seorang sahabat yang memendam rasa

Angin ....
Sesore ini
masih saja mengabarkan
Langitnya pudar
Tak lagi bersinar
kelam, keruh...
memendam keduakaan
keputus asaan berteman penyesalan

kau meneteskan air mata
Aku mendengar dari suaranya
lewat angin yang mengabarkan
deru hatimu semakin pilu
tawamu yang makin bisu

Tapi ini momentum
Untuk kau berkaca
Pada sebauh cara
yang kau pancingkan padanya...

Tentu Kau tahu
Tuhan punya cara...
Memilihkan yang terbaik
dari yang ada

Siapkan umpan hatimu
Sambitkan tepat pada waktunya..

untuk: DSD,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun