Mohon tunggu...
Om Peace
Om Peace Mohon Tunggu... -

I am here for peace. Sharing my ideas and complaints for better future.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengalaman Menghadiri Pesta Pernikahan di Negeri Belanda

15 Juli 2011   04:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:39 2682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kebetulan saya pernah magang di salah satu universitas di Belanda selama 1 tahun, dan teman kerja saya yang merupakan orang belanda mengundang kami teman-teman kerjanya untuk menghadiri pesta pernikahan yang diselenggarakan olehnya.

Kartu undangan: Kartu undangan yang dibuat ga mahal, ga aneh-aneh, ga macem-macem. Seperti kartu ucapan selamat ulang tahun. Dipastikan biayanya murah.

Yang diundang: Keluarga, teman-teman dekat, teman kerja dari  yang mau manten.

Acara akad: Diadakan di balai kota/gereja. Acara ini berlangsung khidmat. Simpel dan ringkas tanpa acara-acara adat. Setelah akad diadakan makan malam bersama di meja makan bagi tamu-tamu tertentu (terutama keluarga).

Acara pesta: Diadakan di cafe. Tidak ada makan besar. Hanya ada minuman dan kacang-kacangan yang disediakan cafe tersebut. Cafe tersebut tidak besar. Tepat pukul 7 malam, kedua mempelai berdiri di ambang pintu cafe menyambut orang-orang yang hadir (para tamu memberi ucapan selamat). Para undangan sebagian besar datang tepat pukul 7, dan pulang pukul 10 malam. Sangat jarang ada yang datang sekedar mengucapkan selamat. Disini para undangan memang siap untuk berpesta, mengobrol, dan mencari kesenangan. Acara di dalam cafe benar-benar dapat menghibur saya. Banyak teman-teman yang hadir yang artinya banyak teman ngobrol dan ketawa-ketiwi. Ada musik dimana kami bisa bernyanyi dan berdansa bersama. Banyak acara-acara kreativitas persembahan dari para undangan untuk kedua mempelai. Sebagai contoh pada waktu itu rombongan kami yang merupakan teman kerja mempersembahkan lagu yang liriknya kami ganti dengan lirik-lirik yang kocak. Ada juga teman yang mempersembahkan film-film buatan mereka sendiri yang sangat-sangat berkesan dan menghibur para undangan juga mempelai pengantin. Disini kami benar-benar bisa bebas berinteraksi dengan mempelai pengantin.

Ya begitulah acara pesta pernikahan yang pernah saya alami di Belanda. Menyenangkan dan pasti tidak terlalu menghabiskan biaya.

SALAM PEACE

by Om Peace

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun