[Spoiler rate: 30%]
Hidup dalam kemiskinan terasa pedih. Itu yang dialami oleh Oh In-Joo (Kim Go-Eun) dan Oh In-Kyung (Nam Ji-Hyun) dan kedua saudara ini tak ingin adik bungsu mereka Oh In-Hye (Park Ji-Hu) merasakan hal yang sama.
In-Joo dan In-Kyung yang tengah meniti karir berusaha untuk membahagiakan adik mereka. Setelah menabung cukup lama, keduanya memberikan uang yang cukup banyak kepada In-Hye agar ia dapat mengikuti karyawisata.
Sial, uang itu malah dicuri ibu mereka untuk ke Filipina sebab sang ayah yang gemar mabuk berada di sana. Sebetulnya, tanpa keberadaan sang ibu, hidup mereka jauh lebih baik. Jadi ya, kepergian sang ibu tak terlalu jadi masalah. Namun satu yang pasti, In-Joo dan In-Kyung harus segera mencari uang lagi untuk membayar biaya karyawisata itu.
In-Joo cukup beruntung memiliki sahabat Jin Hwa-Young (Choo Ja-Hyun) yang dapat memberikan utangan. In-Kyung beda lagi, gagal meminta gaji sebagai reporter TV lebih awal, ia akhirnya menemui neneknya yang kaya raya Oh Hye-Seok (Kim Mi-Sook) untuk meminjam uang.
Bagi sang nenek, uang bukan masalah. Namun, hubungan ia dan neneknya sangat buruk sehingga ia dan saudaranya yang lain tak dengan mudah menemui dan meminta pertolongan.
Ketegangan muncul takkala In-Joo mendapati Hwa-Young terbunuh di rumahnya. Tak hanya itu, Hwa-Young pun meninggalkan 2 miliar wong untuknya.
In-Joo yang selama ini hidup miskin dilema. Di satu sisi, ia butuh uang tersebut. Namun, di sisi lain ia tahu bahwa bisa jadi itu pangkal masalah. Dan benar saja. Ternyata, uang tersebut adalah uang perusahaan yang digelapkan oleh Hwa-Young.
Rupanya, uang 2 miliar itu belum ada apa-apanya dibandingkan total keseluruhan dana perusahaan yang digelapkan yakni sebanyak 70 miliar! Dan, dikarenakan uang itu, In-Joo mau tak mau harus berhadapan dengan keluarga Park Jae-Sang (Uhm Ki-Joon), seorang politisi yang hendak mencalonkan diri menjadi walikota.
Hidup kedua saudara lainnya pun ikut terseret dengan caranya masing-masing. In-Hye rupanya berteman baik dengan putri Jae-sang. Sedangkan In-Kyung memaksimalkan intuisinya sebagai reporter dan menemukan banyak kejanggalan terkait kematian orang-orang yang berhubungan dengan sang politisi.