Lalu, apa yang dapat kita pelajari lagi dari kejadian ini? Kalau saya sih, cara handling complaint satu perusahaan juga keliatan. Lagi-lagi, saya merasa pemberian somasi itu tidak tepat.
Dengan cara ini, perusahaan seolah-olah ingin menunjukkan kesuperiorannya. Padahal, walaupun mungkin si pembuat twit ini bukan konsumen loyal dan tanpa peran sertanya membeli minuman perusahaan tetap jalan, tapi apalah jadinya perusahaan besar tanpa konsumen kecil itu.
Saya pribadi dikenal sama temen-temen sebagai tukang protes. Bahkan kanal Kompasiana ini sering saya jadikan sebagai jalan saya untuk menyampaikan keluhan.
Tapi, saya berusaha melalukannya dengan baik. Dan, sebetulnya tidak semua keluhan juga langsung saya sampaikan lewat sosial media. Jika menemukan jalur kontak pribadinya, maka saya akan pakai cara itu terlebih dahulu.
Jadi, kedua pihak dapat mencapai tujuannya masing-masing. Dari segi konsumen saya ingin keluhan saya didengarkan dan permasalahan saya dapat ditanggulangi, namun dari segi perusahaan pun dapat menerima keluhan itu dan fokus mencari jalan keluar tanpa harus menghadapi keluhan masif yang terjadi karena mereka salah jalan dalam merespon keluhan dari konsumen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H