Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Menyoal Hubungan Manusia dan Lingkungan dalam Kumcer "Yang Lebih Bijak daripada Peri"

11 April 2022   16:06 Diperbarui: 11 April 2022   16:23 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis bagian dari Kompal

"Masalahnya, aku tak bisa memijit dan benar-benar tidak pernah."

"Cobalah dulu, Mek. Kumohon." Hal.42.

Mek, sehari-hari bekerja menggarap ladang mati milik Pak Minto. Atas izin beliau, ilalang yang tumbuh meninggi di ladang itu kini berganti beraneka ragam sayur dan buah. Hasil yang didapat tidak banyak. Hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

Dua belas tahun menggarap ladang, hubungannya dengan Pak Minto sangat baik. Di satu sisi, Mek dan suaminya dapat mencari penghasilan, di sisi lain ladang Pak Minto dapat dimanfaatkan. Sayangnya, tibalah juga saat Mek dan suaminya untuk angkat kaki dari sana.

Ada orang yang berminat membeli lahan itu dengan harga bagus. Katanya, akan dibangun minimarket waralaba. Pak Minto memberi waktu satu-dua bulan untuk Mek dan suaminya pindah. Dan, selama persiapan kepindahan itu pula, beberapa kali Mek bermimpi memijat.

Sempat terbersit di benaknya, apakah itu jalan Tuhan untuk memberikannya pekerjaan baru. "Ia selalu menolak. Ia tidak mau menjadi tukang urut. Ia memilih menjadi buruh cuci harian ketimbang menjadi tukang urut. Baginya, pekerjaan itu lebih berwibawa. Hal.41.

Namun, tiba-tiba saja ada seseorang yang mendatangi rumahnya dan meminta urut. Orang ini mengalami sakit di bagian punggung dan di dalam mimpi, ia diberi petunjuk untuk meminta bantuan Mek.

Foto hasil pindai. Desain oleh Haryadi Yansyah. DOKPRI!
Foto hasil pindai. Desain oleh Haryadi Yansyah. DOKPRI!

Lantas, apakah Mek bersedia membantu orang ini? Cerpen "Mek  Mencoba Menolak Memijit" yang menjadi satu dari dua puluh cerpen yang ada di buku ini memiliki akhir kisah yang unik dan memiliki efek kejutan yang bagus. Tak heran jika cerpen ini meninggalkan kesan cukup dalam ketika dibaca.

Cerpen lain yang saya suka adalah "Durian Ayah" yang menceritakan kesabaran seorang pria dalam menanam, membesarkan dan merawat sebatang pohon durian. Untuk seorang yang bertangan dingin sepertinya, cukup mengherankan jika durian itu tak kunjung berbunga dan berbuah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun