Sebagaimana penduduk lain di sebuah desa terpencil yang ada utara provinsi Gyeongsang, Joon Kyeong (Kim Kang-Hoon) harus menempuh jarak yang jauh agar dapat bersekolah. Dari stasiun terdekat, ia masih harus melewati tiga terowongan dan tiga sungai untuk mencapai rumahnya.
Ironisnya, tidak ada jalan lain di desa itu selain menggunakan rel kereta api. Jelas ini sangat berbahaya. Sebetulnya, penduduk dapat menyiasatinya dengan cara memperhatikan jadwal perjalanan kereta penumpang.
Namun, yang sulit diprediksi ialah kereta barang yang melintasi dengan jadwal tak menentu. Akibatnya, sudah banyak penduduk desa yang meninggal karena terjebak di terowongan atau di rel tepat di atas sungai. Sebagian besar dari mereka tewas tenggelam karena terjun dari rel saat kereta lewat.
Joon Kyeong adalah anak yang cerdas. Terutama di bidang matematika. Dari SD saja, dia sudah banyak prestasinya. Kelak, ketika Joon Kyeong remaja (Park Jung-Min), ia bahkan mampu mengharumkan nama sekolahnya di kompetisi matematika.
Walaupun pribadinya agak tertutup dan ia tipe orang yang cuek, namun sejak dulu dia selalu berupaya agar desanya memiliki stasiun sendiri. Kecil nggak apa-apa, asalkan penduduk desa bisa bepergian dengan lebih mudah dan nyaman. Bayangkan, untuk menuju gedung SMA tempat ia belajar, Joon Kyeong harus menempuh waktu 2 jam sekali jalan.
Apa yang Joon perbuat untuk mengusahakan hadirnya stasiun itu? Dia menulis surat kepada presiden secara berkala. Satu kali, suratnya dibaca oleh Ra-Hee (Lim Yoon-A), seorang gadis yang diam-diam suka kepadanya. Awalnya Joon tak mengindahkan usaha Ra-Hee untuk mendekatinya.
"Ayahku seorang anggota dewan, mungkin aku bisa memintanya untuk menyampaikan pesanmu," ujar Ra-Hee suatu kali.
Sejak itu, keduanya mulai dekat. Sayang, rupanya ayahnya tetap tidak mampu mengusahakan dibangunnya stasiun itu. Saat kemudian Joon mengikuti kompetisi matematika demi memperebutkan piala presiden pun, impiannya untuk menghadirkan stasiun di desa tak berjalan mulus. Saat izin kemudian didapat, Joon berusaha mengajak warga desanya untuk sama-sama membangun.