"Sengaja kerikilnya dipilih yang berukuran kecil dan tidak terlalu tajam. Sehingga, jika terjadi kecelakaan kerikil ini dimaksudkan dapat melindungi para pembalap."
Kurang lebih, itu dia salah satu penjelasan dari bapak I Made Pari Wijaya selaku Assistant Vice President of Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) saat menemani saya dan rombongan pemenang kompetisi menulis Wisata Mandalika beberapa hari lalu saat kami berkesempatan untuk melihat langsung Sirkuit Mandalika yang membanggakan itu.
Dari papan informasi dan juga penjelasan petugas, disampaikan bahwa 1.175 ha lahan sudah dipersiapkan untuk menjamu para atlet dan wisatawan di mana terdapat 20 ribu kamar penginapan berbagai macam tipe, 325 ribu km persegi area komersial yang ditunjang dengan keindahan bentangan pantai sepanjang 16 km.
Jadi, bisa dibilang masih ada bebeberapa PR yang harus dibenahi untuk menyiapkan segala macam sarana dan prasarana demi perhelatan akbar MotoGP, Maret tahun depan. Namun, setidaknya pelaksanaan Motor Superbike 19-21 November lalu berlangsung sukses dan segala macam kekurangan yang terjadi menjadi catatan khusus agar persiapan MotoGP semakin baik nantinya.
MENYENTUH ASPAL MAHAL SIRKUIT MANDALIKA
Sirkuit yang telah mendapatkan 3 rekor dari MURI ini yang mana salah satunya terkait pengaspalannya yang menggunakan aspal terbaru Stobe Masruc Asphalt (SMA) dengan teknologi Building Information Modelling (BIM) dengan volume terbanyak akhirnya dapat saya dan rombongan lihat langsung esok lusanya (2/12).
Pagi-pagi betul kami sudah keluar dari hotel dan diantar menuju sirkuit. Perjalanan menuju ke sana melewati daerah-daerah yang masih dikebut pembangunannya terutama kondisi jalan. Namun, begitu masuk ke area parkir sirkuit, atmosfer berbeda langsung terasa.