Sebelum melirik sirkuit utama dari balik pagar besi, kami melewati sederetan motor yang telah dan nantinya akan digunakan oleh para marshal/petugas lintasan yang bertugas untuk menjaga dan memberikan penanganan awal terhadap apapun yang terjadi di lapangan saat pertandingan berlangsung.
Harus diakui, saat perhelatan Super Motorbike, kesiapan marshal ini menjadi isu penting. Tak heran, ke depan panitia pelaksana akan memperhatikan kesiapan petugas lintasan ini agar pertandingan dapat berjalan sesuai rencana.
Tak jauh dari deretan kendaraan yang digunakan marshal, ada pula sebuah kendaraan menyerupai truk besar yang ternyata adalah Track Jet, kendaraan yang difungsikan untuk membersihkan lintasan. Ya, semacam mesin pengepel di gedung-gedung mewah namun bentuknya jauh lebih besar.
"Aspalnya nggak rapat ya," celetuk saya asal saat melihat aspal sirkuit Mandalika.
Rupanya, semua sudah diperhitungkan dan ada tujuannya. Dengan adanya celah di aspal itu, maka air hujan dapat terserap dengan cepat. Aspal jenis ini emang punya daya penetrasi tinggi yakni Penetration Grade (PG) 82 Â yang dalam pemahaman awam saya, mampu "mencengkram" ban kendraan lebih baik. Terutama saat hujan.
MOTIF BATIK LOMBOK
Saat diajak berkeliling sirkuit, kami sempat berhenti di beberapa titik tikungan. Yakni tikungan ke-10 dan ke-16.
Di kedua tikungan ini kami tentu saja tak melewatkan kesempatan untuk berfoto. Di tikungan 10, terdapat logo Pertamina yang cukup besar. Tak heran, sebab Pertamina adalah salah satu sponsor utama yang juga berperan besar dalam pembangunan sirkuit.