[Spoiler rate: 20%]
Han Geu-Ru (Tang Joon-Sang) adalah pria berusia 20 tahun penyandang sindrom asperger. Dengan keadaannya itu, dia berbicara dengan cepat sehingga ia kerap diolok seperti robot. "Kelemahan" lain dari sindrom ini ialah ia sulit merasakan/mengungkapkan emosi yang ada di dalam dirinya, termasuk ketika sang ayah -Han Jeong-U (Ji Jin-Hee) meninggal dunia secara mendadak.
Mereka berdua menjalankan usaha Move To Heaven, yakni jasa pembersihan tempat orang yang telah meninggal. Ya, (sepertinya) di Korea Selatan memang ada profesi ini. Dapat dipahami, tak semua orang tinggal dengan keluarganya, bukan?Â
Dengan demikian, sangat mungkin orang-orang ini meninggal di rumah kontrakan dan tentu saja pemilik kontrakan jengah untuk membersihkannya terlebih jika orang yang meninggal itu ditemukan dengan keadaan yang mengenaskan karena baru diketahui meninggal dunia setelah beberapa hari.
Berbeda dengan jasa pembersihan lainnya, Jeong-U dan Geu-Ru sangat menghargai barang-barang peninggalan orang yang sudah meninggal tersebut. Dari situ, mereka berusaha menggali, jika ada pesan yang ingin disampaikan oleh orang yang sudah meninggal kepada keluarganya.
Lantas, bagaimana Geu-Ru menjalankan usaha ini pasca kepergian ayahnya? rupanya, dia masih memiliki paman bernama Cho Sang-Gu (Lee Je-Hoon) yang belum pernah dikenalnya dikarenakan Sang-Gu lama dipenjara. Begitu keluar, otomatis dia menjadi wali dari Geu-Ru.
Sang-Gu sendiri awalnya menolak menjadi wali. Namun, bayang-bayang dapat "menguasai" aset peninggalan kakaknya, membuat dia bertahan selama masa percobaan 3 bulan untuk menjaga Geu-Ru dan turut membantu menjalankan usaha Move To Heaven.
Mulanya, sang paman kerap bertingkah semaunya. Geu-Ru yang terbiasa hidup disiplin dan teratur harus membiasakan diri dengan kehadiran sang paman yang jorok, acuh dan kerap membentaknya. Beruntung, Geu-Ru memiliki temn sekaligus tetangga yang turut menjaga dan mengerem tingkah laku Sang-Gu.
Ada banyak kisah haru yang berhubungan dengan pekerjaan mereka. Misalnya saja saat mereka harus membersihkan kamar wanita tua demensia yang rindu akan kehadiran anak lelakinya.
Di lain hari, mereka harus membersihkan apartemen wanita muda yang dibunuh oleh sang kekasih. Atau juga, kontrakan sepasang manula yang memutuskan untuk bunuh diri.
Dari benda-benda peninggalan orang-orang itulah Geu-Ru berusaha menggali pesan yang ditinggalkan, dan sudah menjadi tugasnya untuk menyampaikan pesan itu kepada orang yang dituju. Tentu saja upaya Geu-Ru ini tidak mudah. Ada banyak halangan yang ia hadapi dan untungnya perlahan sang paman mau membantunya.
Di sisi lain, ada urusan yang belum terselesaikan juga antara pamannya dan sang ayah. Dan, perlahan, pesan kematian sang ayah untuk adiknya perlahan terkuak dan itu sangat mengharukan.