[Spoiler rate: 20%]
Film ini dibuka saat Marla Grayson (Rosamund Pike) memasuki ruang sidang dengan muka yang tenang. Setelan yang dia pakai tampak mahal dan dia terlihat sangat percaya diri seolah telah memenangi pertarungan padahal sejatinya peperangan itu belum juga dimulai.
Hari itu Marla berhadapan dengan Feldstrom (Macon Blair) yang menuduhnya telah memanfaatkan ibunya yang berusia lanjut.
"Aku tidak diizinkan bertemu ibuku sendiri. Dan lagi, kenapa rumah kami jual?" cecarnya di hadapan hakim.
Marla menjawab semua tuduhan itu dengan santai. Secara hukum, dia resmi menjadi wali Mrs.Feldstrom. Untuk itu, Marla berhak mengelola segala aset dan keuangan yang dipunya oleh Mrs.Feldstrom.
Rupanya, di Amerika Serikat berlaku hukum jika ada lansia yang dianggap tak mampu menjalani hidup seorang diri, maka pengadilan akan menunjuk seorang wali dan wali inilah yang akan mencarikan panti jompo untuk kliennya dan wali ini pula yang akan mengurus semua aset yang ada.
Dan... itulah sejatinya pekerjaan Marla dan kekasihnya -Fran (Eiza Gonzlez). Mereka berdua orang yang "jahat" namun berkedok melakukannya sebagai bentuk perhatian. Tujuannya jelas: mengucurkan semua aliran dana ke badan perwalian lansia yang dia miliki.
Untuk menjalankan bisnisnya ini, Marla bekerjasama dengan Dr.Karen Amos (Alicia Witt) yang akan memberikan keterangan medis di pengadilan bahwa pasiennya berbahaya jika tinggal sendirian. Jelas, Dr.Amos juga mendapatkan "bagian" keuntungan dari Marla.
Satu hari, Dr.Amos menginformasikan soal lansia kaya raya bernama Jennifer Peterson (Dianne Wiest). Fran dengan cepat melakukan "pemetaan" dan Jennifer adalah klien yang sempurna. Dia tinggal seorang diri, tidak memiliki anak atau suami dan yang terpenting lagi dari Jennifer memiliki tabungan dan aset yang luar biasa banyak.
Setelah melewati proses peradilan formalitas yang sudah disetting, Marla kemudian mendatangi Jennifer dan memperkenalkan diri bahwa dialah walinya. Dalam sekejap, Jennifer harus meninggalkan rumah itu dan pindah ke panti milik Sam Rice.