"Maramaramara itu nggak perlu, udah marahnya, cepetan dong cepetan dong."
Ada yang ingat nggak sama lagu "Maramaramara" yang dipopulerkan oleh Project Pop lebih dari 10 tahun silam? Coba deh cek video klipnya di youtube. Diperlihatkan, ada yang berantem gitu di jalanan. Ada yang tawuranlah, ada yang tukang demolah. Dan, ironisnya, apa yang digambarkan di video itu masih relevan hingga saat ini.
Kita semua tahu ya dengan kejadian menyedihkan yang terjadi di Jakarta pasca pengumuman terpilihnya pasangan Jokowi dan Mahruf Amin (btw, selamat ya Pak. Saya salah satu pendukung bapak). Sedih lihat bentrok yang terjadi antara perusuh dan pihak kepolisian. Tanpa perlu saya jabarkan, kita semua tahu kerusakan yang tejadi dalam kerusuhan tersebut.
Apa Mereka Berpuasa?
Ponakan saya yang masih kecil sempat berceloteh, "om, itu tukang demo puasa nggak? Kok marah-marah." Ya, ponakan saya yang baru belajar puasa sejak tahun lalu ini sudah tahu hakikat berpuasa itu tak hanya menahan lapar dan haus, tapi juga harus menahan emosi.
Lucunya, di sosial media, saya mendapati ada beberapa pihak dari demonstran yang terlihat asyik makan, minum dan merokok di tengah aksi demo. Terlepas mereka ini pihak penyusup yang menjadikan situasi tak terkendali atau memang pendukung dari pihak 02, saya sih menyayangkan ya, betapa banyak kerugian yang sudah mereka perbuat.
Semacam Pengingat untuk Diri Sendiri
"Gila Yan, gue emosi banget tadi. Langsung gue batalin puasanya."
Salah seorang sahabat berceloteh ke saya kalau dia emosi dan dia merasa puasanya telah batal. Well, soal apakah batal atau nggak saya gak tahu ya. "Harusnya puasanya terusin aja, bisa jadi gak batal tapi pahalanya berkurang."