Sebagaimana yang saya ceritakan di tulisan yang berjudul "5 Alasan untuk Menolak Ajakan Buka Bersama" ini, alhamdulillah di Ramadan ini saya masih konsisten untuk menolak semua ajakan buka bersama. Padahal, sebagai tukang nulis di blog, ada beberapa undangan buka bersama yang dikemas dalam acara yang sangat menarik.Â
Diantaranya berjumpa dengan tokoh A, B sampai Z yang expert di bidangnya, atau juga undangan berbuka di hotel berbintang -tsah. Kadang sedih sih gak bisa ikutan dapetin ilmu (dan goodie bag serta uang transportasi wakakak), tapi ya pilihan sudah diambil, saya tetap keukeuh untuk berbuka puasa di rumah bersama keluarga.
Namun, saat Kompal (Kompasianer Palembang) berencana mengadakan kunjungan ke panti asuhan, saya ingin sekali datang walaupun sejak awal udah woro-woro di grup, "tapi sebelum magrib aku udah pulang, ya." Sayang, waktunya nggak tepat. Sebagai tukang jualan yang hampir gak ada hari libur, saya harus skip acara itu karena diselenggarakan di hari Sabtu.
Kebetulan, pekerjaan di toko lagi padat-padatnya, gak bisa ditinggalin sama sekali soalnya saya harus ngurusin tukang di mana tukangnya aja baru selesai kerja jam 5.Â
Kalau jam 5 saya baru jalan ke panti asuhan, udah pasti gak terkejar kalau harus balik lagi ke rumah dan berbuka puasa. Jadilah, saya memantau kegiatan yang diselenggarakan Kompal dan Playdate Palembang ini dari grup WA saja.
Baca juga: Tren "OOTD" di Media Sosial, Bagi-bagi Inspirasi atau Cari Sensasi?
Kegiatan buka bersama sekaligus menyalurkan bantuan itu berlangsung Sabtu, 18 Mei 2019 di Panti Asuhan Cahaya Ummi yang berlokasi di Jalan Teratai, tak jauh dari Palembang Trade Center. Beberapa anggota Kompal hadir, termasuk dokter Posma yang tulisannya dapat dibaca di sini.Â
Inilah asyiknya Kompal, kegiatan semacam ini nggak memandang SARA. Jadi, semua bisa terlibat, termasuk dokter Posma yang non muslim (lagian kalo dok Posma gak terlibat gawat, salah satu donatur utama soalnya hahaha).