Akibat listrik padam, kemarin saya implusif memutuskan untuk menonton sebuah film di bioskop. Katakanlah saya kabur dari pekerjaan* karena tanpa listrik, saya sama sekali nggak bisa kerja. Diputuskanlah untuk nonton di sebuah bioskop yang sekaligus pusat pebelanjaan.
Sehabis nonton, saya baru ingat bahwa racun serangga di rumah hampir habis. Jadilah, saya berkeliling dan mencari barang yang saya perlukan. Saya juga membeli beberapa item produk lainnya, termasuklah sebuah handuk kecil yang saya butuhkan untuk berolahraga.
Setelah dirasa cukup berbelanja, saya langsung menuju kasir dan melakukan proses pembayaran. Semua berlangsung aman dan saya memutuskan untuk turun ke bawah dan bergegas pulang.
Namun, saat berada di eskalator, iseng saya ngecek daftar belanjaan di struk. Dan saya menemukan satu item bernama aneh yang saya bingung itu produk apa.
Saya memutuskan kembali ke atas dan menemui kasir. Dibantu pengecekan. Ternyata item yang saya bingungkan tadi ialah handuk kecil yang saya beli. Teka-teki item misteri terpecahkan.
Tetapi, saya tetap penasaran dengan harganya. Karena seingat saya, handuk yang saya pilih harganya tidak segitu alias lebih mahal.
Dikarenakan penasaran, saya kembali mendatangi rak tempat saya mengambil handuk itu.
Benar saja, handuk kecil berwarna merah itu dilabelnya jelas tertulis Rp.19.900. Sedangkan, di struknya tertulis Rp.54.900 dengan diskon Rp.25.000 sehingga yang saya bayar Rp.29.900. Selisihnya Rp.10.000.
Sebagaimana keluhan serupa saya di kantor pos yang saya tulis beberapa bulan lalu, poinnya bukan masalah nominal ya. Tapi jelas ada kerugian yang saya rasakan sebagai konsumen.
Saya lantas memanggil seorang petugas. Saya nggak tahu namanya siapa. Petugas pria ini menghampiri saya dengan baik dan saya pun menjelaskan prihal yang terjadi.
"Ini memang harganya Rp.29.900 mas, " katanya.