Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pepep Merindukan Bulu

8 Februari 2019   16:03 Diperbarui: 8 Februari 2019   16:18 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompal : Kompasianer Palembang

*   *   *

Mereka berdua sudah dalam perjalanan menuju suatu tempat yang diyakini Anan bisa memecahkan kebekuan permasalahan Pepep. Mengendarai motor butut Anan, mereka membelah jalanan. Suara knalpot yang sebetulnya lebih mirip suara mesin perahu terdengar memekakkan telinga.

Terlebih kalau mereka terhalang lampu merah. Tatapan sinis pengendara lain mau tak mau mereka dapatkan. Sayang sekali negara ini belum ada undang-undang yang bisa memenjarakan penggunaan knalpot berisik. Hehe.

"Mau kemana kita, Nan?"

"Lu diem aja, yang penting lu bawa duit, kan?"

"Duit sih ada, tapi buat apa?"

"Buat beli bulu!"

Pepep bengong. "Hah? Beli bulu?"

Tak lama kemudian motor Anan menepi. Mereka sudah sampai di sebuah toko kecil di sudut pasar. Pepep membaca papan nama toko dalam hati. "Toko Manteb Oil."

Pepep mengingat-ingat pelajaran bahasa inggrisnya. Seingat Pepep, Oil itu artinya minyak. "Woi, Nan, bensin lu abis? Kok, beli di sini?"

Anan mengurut dada. "OMG! Pepep...Pepep... hayo cepet turun."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun