Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pepep Merindukan Bulu

8 Februari 2019   16:03 Diperbarui: 8 Februari 2019   16:18 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Soal kealamian ini, rasanya Pepep pernah denger. Pepep lalu mengingat-ingat pelajaran biologinya. Tapi kasian, Pepep tidak menemukan jawaban. Ingatannya kosong, maklum baru kemarin otaknya di install ulang. Kepenuhan!

"Kok, ketiak gue klimis ya, Nan?" celoteh Pepep pelan. Terdengar seperti orang paling papa sedunia. Andai di dengar banyak orang, pasti sebagian dari mereka yang mendengar akan menangis pilu. Ooooh.

"Nah lho! Ada yang salah dengan hormon lu tuh!"

"Ahaaa! Yup, Ini mengenai hormon. Akhirnya gue inget pelajaran Pak Budin," batin Anan.

"Atau jangan-jangan..." Anan sedikit menjauh dari Pepep. "Jangan-jangan apa?" tanya Pepep penasaran.

"Jangan-jangan lu cewek yang nyamar jadi cowok. Iya, kan? Betul, kan? Hayo ngaku!"

Pletak, jitakan maut mampir di kepala Anan. Anan meringis kesakitan. Ia mengusap-usap kepalanya. Andai kejadiannya seperti yang ada di komik-komik, pasti bejolnya keliatan tuh.

"Enak aja gue dituduh begitu, emang gue penjahat kelamin!"

"Hihihihi," Anan tertawa bahagia.

"Nan, kaki lu berbulu gak?" tanya Pepep tanpa ragu.

"Niih liat," jawab Anan bangga sambil menggulung kedua celananya. Terlihat semak-semak yang lebat di sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun