Beberapa waktu lalu, untuk pertama kalinya akhirnya saya berkesempatan menjajal LRT Palembang yang khusus dibangun untuk pelaksanaan Asian Games 2018. Bangga rasanya ketika proyek senilai 10,9 Triliun ini berhasil diselesaikan. Apalagi saat tahu bahwa LRT ini dikerjakan hampir seluruhnya oleh anak bangsa yakni infrastrukturnya oleh PT.Waskita Karta sedangkan rangkaian keretanya oleh PT.INKA.
Kereta yang berjalan di jalur lintasan khusus sepanjang kurang lebih 23 km ini memiliki sistem yang canggih dengan jarak tempuh dari stasiun Jakabaring ke Bandara kurang lebih 45 menit. Ada 13 stasiun yang dilalui oleh LRT Palembang, namun saat pelaksanaan Asian Games 2018, demi efektifitas waktu, baru 6 stasiun yang dipergunakan.
Untuk menggunakan LRT Palembang, biayanya juga murah. Hanya Rp.5000 saja flat dari stasiun A ke stasiun B, namun jika tujuannya Dari dan Ke bandara, maka biayanya Rp.10.000. Lumayan murah, mengingat akses dari bandara ke pusat kota cukup mahal jika pakai taksi. Dan jika dibandingkan dengan kereta bandara lain (Medan Rp.100.000 atau Jakarta Rp.75.000) maka LRT Palembang ini murah banget.
Menjajal LRT Palembang dengan Brizzi Card
Saat mencoba LRT Palembang, saya dan beberapa teman sempat mencoba beberapa alternative pembayaran. Ada yang menggunakan jalur biasa yakni beli tiket di loket. Namun ada juga yang menggunakan Brizzi Card. Kartu ini dapat dibeli di banyak tempat, termasuklah beberapa gerai mini market.
Saya merasa sedang berada di luar negeri! Haha, minimal sekarang saya tidak iri lagi dengan masyarakat kota Kuala Lumpur karena mereka punya monorail atau masyarakat Bangkok yang punya skytrain.
Apa sih Brizzi Card? Jadi Kartu Brizzi yang dikeluarkan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) ini adalah kartu yang berisi uang elektronik yang fungsinya sama seperti kartu kredit atau debit yang dapat digunakan sebagai alat belanja non tunai di berbagai tempat atau merchant yang menyediakan mesin EDC (Electronic Data Capture).
"Jadi, kalau mau punya mesti jadi nasabah BRI ya?"