Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

[PAKAM1] Kopdar apa Cukdar?

30 April 2016   15:12 Diperbarui: 30 April 2016   15:25 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Narsis bareng penjual pempek :)

Terhitung sudah 10 tahun lebih aku ngeblog. Awalnya ngeblog karena iseng nyobain salah satu platform blog yang belakangan malah tewas beberapa tahun lalu. Untungnya, pertemanan dan persahabatan yang terjalin tak lantas ikutan hilang. Tidak memungkiri beberapa teman memilih tidak ngeblog lagi hingga sekarang. Selebihnya berpencar mencari “rumah” baru masing-masing. Ah, setidaknya kami masih bisa berkomunikasi di akun-akun sosial media.

Dari sekian banyak teman di dunia maya, Alhamdulillah udah banyak juga yang sudah datang ke Palembang. Ada yang sengaja liburan atau juga ada yang kebetulan sedang tugas di Palembang sehingga berkesempatan curi-curi waktu untuk ketemu aku yang kece ini –ditabok massa.

Namanya juga datang ke Palembang, tempat ngumpul yang paling asyik apalagi coba kalau bukan sambil makan pempek. Pertemuan boleh disebut kopdar alias KOPi DARat. Tapi nyatanya, 99% kopdar dilakukan sambil makan pempek. Minumnya juga bukan kopi (biasanya es teh, es jeruk atau es kacang merah), lantas, bukankah lebih tepat disebut sebagai cukdar? CUKo DARat? Hihi.

Pempek Palembang

Aku nggak tahu, mana yang lebih bikin sakau antara pempek dan cukonya. Toh keduanya satu kesatuan yang padu, bukan? Walaupun nyatanya aku biasa makan eh minum eh makan cuko nggak selalu pakai pempek. Jika kebetulan stok pempek di rumah habis, makan cuko pakai kelempang aka kerupuk Palembang juga enak.

Tapi kalau makan pempek nggak ada cuko (kuah yang rasanya pedas, asam dan manis itu) macam sikat gigi gak pakai odol. Nggak nendang! Hahaha. Yang jelas, jika harus traveling dalam waktu lama (rekorku sebulan meninggalkan Palembang), makanan yang bikin aku sakau itu ya pempek ini! Terlebih waktu itu harus mendatangi negara yang makanannya kurang mengundang selera. Jangan tanya seberapa sering aku ngigau pempek saat tidur hahaha.

kompal1-572466b10d97730d28d0b3af.jpg
kompal1-572466b10d97730d28d0b3af.jpg
Bersama Jogre dan Jenny, pasangan traveler dari Argentina

Nah, di kesempatan ini aku juga mau ngenalin 15 varian pempek Palembang yang bisa jadi kalian belum tahu. Yang paling terkenal itu paling kapal selam, kan, ya? Padahal, banyaak banget jenis-jenis pempek lainnya. Apa saja?

  • 1. Pempek Lenjer
  • Pempek lenjer atau pempek gelondongan ialah pempek dimana adonannya dibentuk pemanjang mirip kerupuk basah di Kalimantan. Sebelum digoreng, pempek ini direbus dalam air mendidih hingga mengambang di permukaan panci. Jika begitu pempek siap disantap bersamah kuah cuko. Mau dimakan langsung enak, di goreng lagi makin maknyus.
  • 2. Pempek Kapal Selam
  • Membuat pempek kapal selam butuh teknik khusus. Ini karena adonan mentah dibentuh seperti cangkang untuk menampung (biasanya 1 butir) telur. Jika belum mahir, salah-salah adonannya pecah ketika direbus dan telurnya berhamburan. Sebagian mengakalinya dengan cara merebus dulu telur tersebut. Namun menurutku rasanya beda dan sudah tidak original. Oh ya, di Palembang pempek Kapal Selam TIDAK dimakan bersama mie kuning ya.

kompal2-572467070123bdc91d2c7bde.jpg
kompal2-572467070123bdc91d2c7bde.jpg
Jenny melihat proses pembuatan pempek lenggang
  • 3. Pempek Lenggang
  • Dinamakan demikian karena pempek ini dimasak dengan cara dilenggang (proses pemanggangan) di atas tungku berisikan bara. Adonan mentah dicampur dengan (biasanya 2 butir) telur, dikocok bersama sedikit bumbu di atas cangkang daun pisang. Begitu bagian bawah mulai matang, semua adonan ditumpahkan ke cangkang daun pisang lainnya dengan bagian atas kini berada di bawah sehingga matangnya merata.
  • 4. Pempek Lenjer Kecil
  • Bentuk Lenjer Kecil sama seperti pempek Lenjer (besar). Namun ukurannya kecil dan dapat dimakan dalam sekali kunyah (untuk ukuran mulutku ya hehe). Sebagian orang biasanya memodifikasi pempek ini dengan cara membelah bagian tengahnya dan diisi ebi, kecap dan cabai sehingga lebih kaya rasa.
  • 5. Pempek Telur Kecil
  • Nah ini juga sama seperti pempek kapal selam. Bedanya telurnya dikocok terlebih dahulu di sebuah wadah dan dimasukkan ke dalam cangkang adonan dengan takaran yang sesuai. Jadi dalam satu pempek nggak sampai 1 butir telur isinya. Sebagian orang biasa mengisi dengan telur burung puyuh yang sudah direbus. Namun sekali lagi rasanya beda menurutku.
  • 6. Pempek Adaan
  • Pempek Adaan adalah adonan mentah yang dibentuk bundar seukuran bola golf yang langsung digoreng tanpa harus direbus terlebih dahulu. Biasanya adonannya dicampur dengan jembak atau daun bawang sehingga lebih wangi dan nikmat. Jorge suka banget pempek jenis ini.
  • 7. Pempek Kulit
  • Jika pempek lain dibuat dari campuran tepung dan daging ikan, nah pempek kulit ini dibuat dari kulit ikan. Tak heran teksturnya biasanya lebih kenyal, terasa berserat dan warnanya lebih gelap. Namun, soal rasa, hmm, juara!
  • 8. Pempek Pistel
  • Pistel ya, bukan pistol hehe. Pempek pistel bentuknya sama seperti pempek telur kecil namun bedanya berisikan parutan papaya muda yang sudah dibumbui dan ditumis. Ini adalah pempek favoritku! Rasanya uenaaak banget dan ketika dimakan biasanya kres-kres-kres di mulut.
  • 9. Pempek Tahu
  • Tahu mentah dibaluri dengan adonan pempek. Jadi deh :) ukurannya sama seperti pempek telur kecil. Jika dibuat dengan ukuran lebih besar maka jadilah model. Tinggal ditambah kuah saja.
  • 10. Pempek Tunu
  • Tunu berarti panggang. Beda dengan pempek Lenggang yang juga dibakar, pempek tunu dibuat tanpa campuran telur. Hanya adonan mentah yang dibentuk seperti bola golf. Nah begitu matang, biasanya bagian tengah dibelah dan diberi ebi, kecap dan cabai. Jika mau dimakan dengan cuko juga enak.
  • 11. Pempek Keriting
  • Atau juga dikenal dengan nama pempek kerupuk. Bentuknya seperti gumpalan mie. Memang dibuatnya menggunakan cetakan khusus yang dipres sehingga adonannya mengalir ke bawah dan pembuatnya dengan cekatan mencetak adonan tersebut dan langsung merebusnya.
  • 12. Pempek Dos
  • Pempek Dos dibuat hanya menggunakan tepung terigu/sagu, bumbu tanpa campuran ikan sama sekali. Dinamakan pempek dos karena adonan mentah yang digoreng biasanya mengeluarkan bunyi seperti mele-DOS hehe maksudnya suara percikan udara di dalam minyak. Walau tanpa ikan, pempek dos juga uenak loh!

pempek1-572468b90123bdef1e2c7ba2.jpg
pempek1-572468b90123bdef1e2c7ba2.jpg
Bersama mbak Dina, kopdar eh cukdar setelah 10 tahun lebih temanan di dunia maya.
  • 13. Pempek Godo
  • Nah, Pempek Godo lain lagi. Jika semua pempek dibuat dari campuran tepung terigu/sagu, pempek godo dibuat dari gandum juga tanpa ikan. Bisa dibentuk pipih seperti pizza (kami menyebutnya pempek tebek) atau dibuat seperti bakwan. Ya, kalau dicampur sayuran sih memang mirip bakwan ya. Dapat divariasikan juga dengan campuran udang berukuran sedang. Enaknya itu, bueehhh!
  • 14. Pempek Sosis
  • Sama saja sih seperti pempek lainnya namun isiannya sosis. Bisa berbentuk seperti pempek lenjer atau pempek kapal selam. Bagi anak-anak yang suka makan sosis cara begini bisa dilakukan juga. Menarik, namun menurutku ini sudah tidak original.
  • 15. Pempek Keju
  • Ya ya ya, sama seperti pempek sosis dimana isiannya yang biasanya telur diganti keju. Ini sih sudah terlampau nyeleneh menurutku namun ya ada aja yang suka. Tinggal menunggu aja pempek cokelat, pempek strawberry, pempek pisang. Eleh eleh eleh. Hehehe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun