Rumah merupakan tempat untuk kembali beristirahat dan bercengkerama bersama dengan keluarga setelah seharian menjalankan aktifitas di luar, bisa belajar, bekerja atau sekedar menjalani hobby.
Idealnya sebelum atau setelah menjalani akad dan resepsi pernikahan rumah telah tersedia sebagai tempat tinggal bersama dengan keluarga, sebagai tempat membangun keluarga yang sakinah, mawadah dan warohmah.
Dengan memiliki rumah sendiri meskipun rumah sederhana, Anda tidak lagi memikirkan kerumitan menjelang berakhirnya masa sewa rumah berakhir. Belum lagi jika terdapat ketidakcocokkan harga perpanjangan sewa rumah maka Anda akan mencari rumah kontrakkan lainnya.
Memiliki rumah hunian dapat dilakukan dengan beberapa cara, yang pertama dengan cara membeli lahan kavling siap bangun dan yang kedua membeli rumah jadi yang dibangun developer.
Namun apabila budget yang Anda miliki terbatas sedangkan kebutuhan akan kepemilikan rumah mendesak, maka alternatifnya adalah rumah seken, dengan beberapa alternatif lokasi tentunya.
Apakah Anda dan keluarga lebih memilih rumah hunian di lingkungan perumahan atau tinggal di lingkungan perkampungan.
Berikut beberapa tahapan pembelian rumah seken yang pernah penulis lakukan, semoga dapat menambah sedikit pengetahuan bagi Anda dalam memilih dan mencermati sebelum membeli rumah seken.
1. Lokasi
Tentu saja pertimbangan lokasi adalah yang utama. Syukur-syukur dekat dengan banyak fasilitas umum pendukung diantaranya fasilitas kesehatan seperti klinik kesehatan dan rumah sakit, berada tidak jauh dari fasilitas pendidikan baik pendidikan dari tingkat TK hingga perguruan tinggi.Â
Dan masih banyak fasilitas umum lainnya, termasuk juga dekat dengan komplek pertokoan yang menyediakan keperluan sehari-hari misalnya.
Dengan memilih rumah hunian yang berada dekat dengan beberapa fasilitas tersebut diatas, setidaknya memudahkan dan mampu menekan biaya kelak di kemudian hari.