1. Tentukan Lokasi yang Marketable
Dalam menjalani usaha jual beli properti lahan, titik krusialnya adalah saat manakala kita menentukan lokasi lahan yang akan dibeli, baik dibeli untuk dimanfaatkan sendiri dimana ke depannya lahan tersebut akan dibangun menjadi sebuah hunian untuk kita tempati atau lahan tersebut akan dijual kembali di waktu yang akan datang.
Lokasi yang strategis atau marketable menjadi incaran end user sehingga akan lebih mudah ketika kita akan menjual kembali dengan harga yang lebih tinggi atau sedikit diatas harga pasar. Yang pada akhirnya akan memberikan gain seperti yang diharapkan para pengusaha properti, terutama pelaku usaha properti lahan non developer atau yang bersifat perseorangan.
Pelaku usaha properti tidak harus berbadan hukum seperti PT atau Perseroan Terbatas. Menjadi pelaku usaha properti utamanya lahan kavlingan dapat dilakukan oleh kita pelaku pribadi dengan cara seperti akan dibahas dalam artikel ini.Â
Selamat menyimak bersama dan berbagi dalam kebaikan dan manfaat. Sebab manusia yang mulia adalah manusia yang bermanfaat bagi sesama.
2. Cari Tahu Harga Pasar Wajar Obyek yang Akan Diperjual/belikan
Mendapatkan lokasi properti yang bagus dan marketable bukan satu-satunya yang harus dijalani oleh pelaku usaha di bidang properti.
Meskipun lokasinya bagus dan marketable, apabila harga perolehannya sudah terlalu tinggi bahkan diatas harga pasar saat ini, maka nantinya kita akan kesulitan apabila menjual kembali lahan tersebut.Â
Meskipun belum tentu akan mengalami kerugian secara finansial namun harga jual yang mampu mengcover keuntungan masih diperlukan waktu tunggu yang agak lama dibandingkan apabila kita dapat membeli dengan harga yang pantas agar dapat dijual kembali di masa yang akan datang.
Kiat supaya kita dapat memperoleh informasi harga pasar yang pantas atau harga pasar wajar di suatu lokasi lahan properti dapat dilakukan dengan beberapa cara.
Dengan selalu aktif mengupdate informasi iklan yang bertebaran di marketplace sebuah platform media sosial seperti facebook, instagram, tiktok dan lain-lain.
Lakukan kunjungan lapangan dan mencari informasi secara offline dari orang-orang disekitar lahan yang akan diperjual belikan, dari sana akan diperoleh data yang valid mendekati harga pasar wajar.