Mohon tunggu...
om_nanks
om_nanks Mohon Tunggu... Lainnya - nikmati yang tersaji jangan pelit berbagi

☆mantan banker yang jualan kavling☆ ☆merangkum realita bisnis dalam sebuah tulisan☆ ☆penyelesaian kredit bermasalah advisor☆

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Lemahnya Literasi Finansial dan Manajemen Keuangan UMKM?

16 Juli 2023   09:32 Diperbarui: 16 Juli 2023   18:16 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lemahnya Literasi Finansial dan Manajemen Keuangan UMKM? - Finansial atau keuangan, dapat diibaratkan sebagai aliran darah pada makhluk hidup agar tetap sehat sehingga kehidupan akan terus berlangsung.

Keuangan pada pelaku usaha UMKM sangat penting, agar visi dan misi sebuah usaha UMKM dapat segera di implementasikan, meskipun di dalam berwirausaha modal bukanlah segalanya.

Kali ini mari kita bersama-sama belajar dan saling sharing tentang bagaimana manajemen keuangan mampu berpengaruh banyak terhadap tumbuh kembang sebuah usaha khususnya UMKM.

Dengan manajemen keuangan yang mumpuni setidaknya akan membantu mempercepat dalam membuat sebuah keputusan yang tepat, mendorong goalnya visi dan misi usaha, dan yang pasti akan tercipta efisiensi perusahaan dengan meminimalkan biaya yang keluar dan mengoptimalkan laba perusahaan.  

Manajemen keuangan, di dalamnya terdapat beberapa tahapan yang harus dijalani pelaku usaha UMKM, diantaranya,

1.Renstra (Rencana dan Strategi),

Dengan mengenali kondisi keuangan secara real time dari usaha yang dikelola artinya selangkah lebih baik dalam melakukan sebuah rencana dan strategi perusahaan ke depan.

Dari data keuangan yang dimiliki di dalamnya terdapat catatan-catatan penting yang saat diidentifikasi dan dianalisis dapat dibuat sebagai dasar dalam menyusun renstra perusahaan.

Selain itu data keuangan juga untuk mengetahui sejauhmana perkembangan dan posisi perusahaan yang di kelola dibandingkan dengan pasar/perusahaan sejenis. 

Untuk kemudian melakukan ekspansi atau sebaliknya bertahan sebentar untuk menyusun kekuatan setelahnya. 

Dalam hal ini pengetahuan, pengalaman dan wawasan sebagai seorang pelaku usaha UMKM amat sangat dibutuhkan dalam mengambil keputusan.

2.Sumber Dana,

Dalam mengelola keuangan terdapat beberapa sumber dana yang dapat diharapkan dan diperjuangkan pemenuhannya. Selain sumber dana yang berasal dari internal yaitu sumber dana yang berasal dari pemilik usaha juga yang berasal dari laba usaha.

Tentunya setelah usaha berjalan beberapa waktu akan menghasilkan laba, dan laba yang di hold menjadi laba ditahan nantinya dapat dipergunakan untuk operasional perusahaan atau sebagai tambahan modal kerja usaha.  

Sedangkan sumber dana eksternal yaitu sumber dana yang berasal dari lembaga keuangan dan perbankan seperti pembiayaan/pinjaman, saham dan obligasi serta sumber lainnya.

3.Alokasi Dana,

Penggunaan anggaran disesuaikan dengan rencana dan strategi perusahaan yang telah diputuskan bersama dengan para stake holder (skala UMKM) yang aman dengan angka rasio yang memadai sehingga akan menghasilkan profitabilitas yang diharapkan bahkan dapat melampaui target RKA yang telah disusun.

4.Istiqomah Atas Renstra,

Dalam mengelola usaha juga dibutuhkan ke istiqomahan dalam menjalaninya. Sesuaikan dengan rule yang telah dibuat dalam rencana dan strategi.

Oleh karenanya dalam menyusun renstra wajib hukumnya dibuat secara profesional dan matang. Agar tujuan untuk mendapatkan keuntungan dan perkembangan perusahaan menunjukkan kinerja positif dapat diraih dengan mudah. Lakukan secara istiqomah dan sesuaikan dengan renstra yang ada.   

5.Pemisahan Keuangan Usaha dengan Harta Pribadi,

Untuk mengetahui kondisi keuangan usaha secara real time sekaligus sebagai alat kontrol perusahaan diperlukan manajemen keuangan yang bagus, meski masih dalam taraf usaha kecil seperti UMKM.

Pemisahan pencatatan keuangan antara harta pribadi dengan keuangan perusahaan harus dilakukan sedari awal mungkin, konsisten dan komit.

Hutang piutang antara harta pribadi dengan keuangan usaha harus tersusun secara rapi, piutang yang timbul dari harta pribadi akan tercatat sebagai hutang pada neraca perusahaan, demikian sebaliknya.

Untuk lebih berhemat, buat rekening operasional yang berbeda diantara keduanya agar transaksi keuangan telah terpisah sejak dini.

Untuk membantu dan memudahkan operasional, pergunakan teknologi yang disediakan secara online melalui gadget dengan cara mendownload dan mengoperasionalkan aplikasi keuangan yang tersedia sehingga memudahkan dalam melakukan pekerjaan pencatatan keuangan dengan rutin setiap terdapat transaksi keuangan.

Atau dengan merekrut tenaga profesional untuk mengelola keuangan usaha, agar anda lebih fokus dalam mengelola usaha dan terdapat alokasi dana untuk menggaji mereka.

6.Tegas Dalam Mengelola Piutang Usaha,

Tidak semua transaksi penjualan dilakukan secara cash, banyak pula penjualan dengan tempo beberapa waktu setelahnya.

Susun dan catat secara tertib piutang usaha yang terjadi dengan para pelanggan, jadwalkan penagihannya termasuk juga kepada para pelanggan prime tanpa terkecuali sesuai dengan jatuh tempo masing-masing piutang yang telah dijanjikan pelanggan kepada anda.

Ingat, piutang usaha merupakan bagian dari modal yang diputar dalam usaha, ketika banyak piutang usaha yang macet tentunya akan mengurangi performa perusahaan dan berdampak terhadap operasional usaha. Sedangkan perusahaan membutuhkan dana untuk melakukan order bahan baku atau membayar kewajiban lainnya, contohnya seperti itu.    

7.Optimalisasi Laba Ditahan,

Dalam mengelola keuangan, pos laba ditahan dalam laporan neraca dan rugi laba dapat dipergunakan untuk pengembangan usaha yang dikelola, sebagai akumulasi modal usaha.   

8.Dana Cadangan/Darurat/Saving,

Laba ditahan dapat juga dijadikan sebagai dana cadangan atau saving manakala belum diperlukan sebagai tambahan modal.

Saat dibutuhkan, laba ditahan yang dimasukkan dalam pos dana darurat atau saving dapat dipergunakan untuk pengembangan usaha selanjutnya atau untuk keperluan darurat yang masih terkait dengan usaha yang dikelola.

9.Review Laporan Keuangan dan Lakukan Perbaikan,

Manajemen keuangan yang telah tersusun rapi dan real time dapat dimanfaatkan setiap saat sebagai bahan evaluasi dan menganalisa setiap rasio keuangan yang ada sehingga pencegahan terhadap kebocoran atas berlebihnya beban biaya, atau optimalisasi penggunaan dana yang ada untuk pos-pos tertentu dapat anda antisipasi dan lakukan sejak dini.

Lemahnya literasi finansial dan manajemen keuangan UMKM? Dapat dicegah dengan cara melakukan upgrade diri dalam menerima segala sesuatu yang positif, perluas jaringan, ilmu dan wawasan bisnis maupun supporting bisnis demi menunjang kecepatan dan ketepatan dalam pengambilan keputusan usaha dari bisnis yang dikelola, termasuk di dalamnya tatakelola manajemen keuangan bagi UMKM. 

Semoga bermanfaat dan menjadikan UMKM Indonesia semakin berkembang dan menjadi soko guru perekonomian di tanah air.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun